Rayakan HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Lurah Kuin Utara Ikut ‘Betegangan Kelayangan’

0

PERMAINAN tradisional adalah indentitas budaya suatu daerah, dan tiap-tiap daerah memiliki permainannya sendiri-sendiri. Seperti di Banjarmasin, layang-layang yang juga umumnya ada di daerah lain, menjadi terasa berbeda dengan tantangan yang dimainkan oleh anak-anak- hingga remaja sampai orang dewasa.

SEPERTI yang dilakukan warga RT 11, Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke-77, warga setempat menggelar ‘Betegangan Kelayangan’ atau mengadu layang-layang, Rabu (17/8/2022).

Lomba yang jarang ditemukan, layang-layang diadu oleh dua orang selama 5 menit. Namun tidak seperti umumnya, atuaran peserta dilarang menarik benang, hanya cukup dengan mengulur sampai ada layang layang yang putus. Dan pemain yang layang-layang masih bertahan dinyatakan sebagai pemenang.

Menurut salah seorang peserta Murhan, dia merasa permainan ini mengembalikan suasana kegembiraaan seperti yang dirasakannya pada masa anak-anak dulu.

“Saat ini sudah jarang anak-anak kita bermain layang-layang. Kemungkinan tempat bermainnya juga agaknya sulit, sebab lapangan tempat bermain sudah berkurang, dan banyaknya tiang listrik dan kabel-kabel lampu,” ujarnya.

“Ditambah lagi di HP pintar sudah banyak permainan-permainan, sehingga anak anak kita sangat jarang bermain layang-layang, ” sesalnya.

Menurut panitia pelaksana bapak Mirhamna, melaksanakan kegiatan lomba bermain layang-layang adalah semata-mata ingin mengenang kembali masa dulu dan tujuan utama adalah turut melestarikan permainan budaya Banjar.

“Selain itu juga dalam rangka HUT Kemerdekaan RI yang ke 77. Perlombaan Betegangan Kelayangan ini mungkin yang pertama kali diadakan,” ucapnya.

“Kalau perserta cukup banyak, ada 64 peserta. Itu termasuk ibu Hj Endang Egirani Lurah Kuin Utara, yang juga ikut sebagai perserta,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.