Cegah Ancaman Intoleransi dan Radikalisme Di Lingkup ASN Pemprov Kalsel

0

GUBERNUR Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor berkomitmen menangkal ancaman intoleransi dan radikalisme sejak dini, di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Kalsel.

HAL itu itu disampaikan Gubernur Kalsel dalam arahannya melalui Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Nurul Fajar Desira dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi bagi ASN lingkup Pemprov Kalsel di Aula Idham Chalid, Banjarbaru, Rabu (20/7/2022).

“Cukup sering kita mendengar berita tentang ASN yang terpapar paham radikal dan intoleransi. Jangan sampai hal ini terjadi di lingkup Pemprov. Pencegahan perlu kita gaungkan sejak dini,” tegas gubernur.

BACA: Pentingnya Pendidikan Literasi Digital Sosial Media Dalam Konteks Bela Negara di Kalangan Remaja

Beberapa langkah pencegahan harus dilakukan dari berbagai aspek. Dimulai dari meningkatkan pemahaman keagamaan dan kebangsaan yang kaya makna. Kemudian, meningkatkan nilai toleransi, dan kebhinekaan baik bagi individu maupun kelompok.

Selain itu, meningkatkan kepedulian dan kebersamaan, serta mensosialisasikan dan mengamalkan nilai-nilai kedamaian dan anti kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.

“Terakhir tak kalah penting, mari kita galakkan pandangan anti radikal pada pendidikan formal dan lingkungan keluarga!” seru H Sahbirin Noor.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber, Komisaris Besar Polisi Kasatgaswil Kalsel Densus 88 AT Polri, Surya Putra.

BACA JUGA: Cegah Anggota Terpapar Paham Radikalisme dan Intoleransi, Polda Kalsel Gelar Pembinaan Rohani

Kombes Surya Putra menegaskan bahwa, terorisme tidak diajarkan di agama mana pun. Tindakan teror berakar dari paham intoleran dan sikap radikal.

“Seseorang yang radikal belum tentu melakukan tindakan teror. Tapi orang yang melakukan teror sudah pasti berawal dari sikap radikal dan pemikiran intoleran,” ucap Surya Putra.

Berbicara soal data kota yang warganya paling toleransi maupun intoleransi, Surya menyebut wilayah Kalsel tidak berada di antara keduanya.

“Wilayah di Kalsel syukurnya tidak ada yang masuk ke dalam daftar kota yang penduduknya intoleran. Tapi juga tidak termasuk ke dalam daftar kota yang toleran. Artinya, penduduk kita bersikap moderat alias pertengahan saja,” paparnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.