NGopi jrektv, Konsep Penanganan Banjir dan Pembangunan Berkelanjutan

0

NGobrol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan jrektv, pada Rabu (6/7/2022) dipandu wartawan berpengalaman Muhammad Rasyidi.

Hadir sebagai narasumber Pemerhati Pemerihati Perkotaan Dr H Subhan Syarief MT, dan Dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Eng Ar Akbar Rahman MT IAI, di 101 Coffe Jalan A Yani Km 5 dekat Stadion Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Pemerihati Perkotaan Dr H Subhan Syarief MT, misalnya telah menekankan pada konsep mengatasi persoalan banjir di Kota Banjarmasin. “Kita sudah mengingatkan dalam beberapa tahun lalu. Kondisi Banjarmasin yang dulu rawa menjadi daratan. Kita perlu melakukan adaptasi, dan memiliki konsep yang jelas dalam penataan kota, sehingga mampu mengatasi persoalan banjir di Kota Banjarmasin,” ucap doktor hukum konstruksi lulusan Universitas Sultan Agung Semarang ini.

BACA: NGopi Akhir Pekan, Kenapa Musibah Banjir Kalsel? Pemerintah Dinilai Lalai Menjaga Kesinambungan dan…

Jika melihat dari fakta? Kalau ada keseriusan, skala Kalsel, tentu dapat teratasi. “Kota Banjarmasin hanya mendapatkan limpahan air, pada tahun 2021, sehingga terjadi banjir. Tapi kini 2022, justru terlihat banjir di Kota Banjarmasin bukan karena limpahan air dari daerah tetangga. Air tergenang dan banjir tidak bisa diatasi,” tandas eks Satgas Sungai ini.

Ngobrol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan jrektv di 101 Coffe samping Stadion Lambung Mangkurat Jl A Yani Km 5 Banjarmasin.

Perlu diperhatikan, jelasnya, normalisasi sungai berkelanjutan. “Jangan tidak ada skala prioritas dalam mengatasi banjir di Kota Banjarmasin. Seperti di Banjarmasin Timur, banyak normalisasi sungai tidak dilanjutkan. Banyak jembatan dibongkar, namun karena tidak ada kelanjutan pemeliharaan sungai, maka terkesan tebang pilih dalam penanganan normalisasi sungai,” ujar alumni ITN Malang ini.

BACA: Ngobrol Pinggiran di jrektv, Pendapat Subhan Syarief Soal Calap

Sedang Akbar Rahman lebih cenderung bagaimana jika Kota Banjarmasin dalam melakukan pembangunan dapat secara parsial. “Jadi, ketika ada bencana banjir, tentu tidak gagap mengatasinya,” tandas doktor jebolan Saga University Jepang.

Nah, selanya, kapan kita memulainya, agar persoalan Banjir dapat teratasi?, apalagi persoalan lingkungan juga belum teratasi. Apakah ini akan menjadi problem berat, sebab berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Jika pemerintah daerah tak mampu mengatasi persoalan banjir, mari sampaikan ke masyarakat?.

Pemerintah daerah, tambah pengajar Prodi Arsitektur Fakultas Teknik,  harus dapat mengambil program-program yang ditawarkan, dampaknya sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan, hingga terkelola dengan baik. Untuk lebih lengkapnya, dapat ditonton Youtube jrektv, IG, FB. Jangan lupa klik dan subscribe. (jejakrekam)

Penulis rilis jrektv

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.