Jadi Acuan Masterplan Atasi Banjir, BPBD Banjarmasin Bikin Riset Dasar Kebencanaan

0

FENOMENA banjir rob yang datang hampir tiap bulan di Banjarmasin, bakal dimuat dalam sebuah kajian ilmiah. Hal ini untuk mengurai dan mengantisipasinya agar tak menjadi bencana besar bagi kota.

KEPALA Pelaksana Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Fahruraji mengatakan fenomena banjir rob atau pasang dalam akibat tingginya permukaan air Sungai Martapura dan Sungai Barito menjadi hal yang diatensi serius.

“Apalagi, jika curah hujan tinggi kemudian adanya fenomena bulan purnama, membuat permukaan air Sungai Martapura dan Sungai Barito naik, hingga menyerbu kawasan permukiman warga, khususnya yang berada di bantaran sungai. Termasuk, anak Sungai Barito dan Sungai Martapura di Banjarmasin,” beber Fahruraji kepada jejakrekam.com, Rabu (22/6/2022).

BACA : Gelontor Dana Miliaran Rupiah, PUPR Banjarmasin Klaim Serius Atasi Banjir Rob

Setiap kali ada ancaman pasang dalam, BPBD Banjarmasin selalu menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) terdiri dari 150 relawan. Mereka ditugaskan di titik-titik yang menjadi konsentrasi terdampak banjir rob.

“Kami juga berkoordinasi dengan dinas teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin. Itu juga masalah genangan air terjadi di dalam kota akibat tersumbatnya drainase,” tutur Fahruraji.

BACA JUGA : BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob, Isnaini Tuding Walikota Ibnu Sina Belum Serius

Tak hanya itu, Fahruraji mengatakan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap potensi banjir atau pasang dalam turut menjadi rujukan dalam mengambil langkah responsif.

“Saat ini, kami tengah melelangkan proyek riset dasar fokus bidang kebencanaan bersumber dari APBD Banjarmasin 2022. Nah, dari hasil riset ini akan bisa disusun rencana besar atau rencana induk (masterplan) penanganan bencana khususnya banjir di Banjarmasin,” beber Fahruraji.

BACA JUGA : Banjir Rob Landa Banjarmasin Tak Lepas dari Dampak Pemanasan Global

Untuk diketahui dari laman LPSE Banjarmasin, BPBD Banjarmasin telah melelang proyek riset dasar fokus bidang kebencanaan untuk jasa konsultasi badan usaha non konstruksi senilai dengan pagu anggaran Rp 300 juta pada 21 April 2022.

Menariknya, dalam LPSE Banjarmasin, proyek perluasan kantor BPBD Banjarmasin oleh Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin di Jalan RE Martadinata juga ditender senilai Rp 7,5 miliar bersumber dari APBD 2022.

BACA JUGA : Banjarmasin Tak Punya Masterplan Atasi Banjir, Pakar Kota ULM : Penanganannya Hanya Parsial

Proyek itu dimenangkan CV Gheniya asal Banjarbaru dengan harga negosiasi Rp 6,9 miliar lebih, usai diumumkan pada Februari 2022. Ini belum termasuk, proyek konsultan pengawas senilai Rp 245 juta.

Saat ini, BPBD Banjarmasin pun terpaksa ‘mengungsi’ selama kantor itu direhab ke ruko Jalan MT Haryono MT.(jejakrekam)

Penulis Ummu Hani
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.