SEBANYAK 360 jamaah calon haji (JCH) Embarkasi Banjarmasin (BDJ) akan diberangkatkan dalam kloter 7 atau kloter terakhir, Selasa (21/6/2022) besok pukul 08.30 Wita.
MEREKA berasal enam daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dari Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Bumbu, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, dan Palangka Raya.
“Banjarmasin sebanyak 168 orang, Banjarbaru 146 orang, Tanah Bumbu 2 orang, Kotabaru 2 orang, HST 2 orang, Palangka Raya tercatat 34 orang, petugas haji daerah 2 orang, dan petugas kloter 4 orang,” ungkap Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, H Rusbandi kepada awak media, Senin (20/6/2022).
Rusbandi menyebut dari beberapa jamaah, terdata ada 2 orang masing-masing dari Hulu Sungai Tengah (HST), Kotabaru dan Tanah Bumbu merupakan mutasi ke kloter terakhir. Ini karena, mereka sempat tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci, akibat sakit. “Jamaah yang sakit sebelumnya terpaksa tertunda diberangkatkan,” tuturnya.
BACA : Daftar Tunggu Haji Kalsel Sudah 36 Tahun, Kemenag Prioritas Berangkatkan CJH Tertunda
Kata Rusbandi, dalam keberangkatan haji asal Kalsel tahun 2022 terdapat satu JCH Embarkasi Banjarmasin batal berangkat ke Tanah Suci Makkah-Madinah, Arab Saudi.
“Satu orang tersebut termasuk dalam kloter2 asal Kota Banjarbaru. Jamaah ini tidak mendapatkan persetujuan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin, lantaran penyakit gagal ginjal stadium 5 yang diderita. Penyakit yang dideritanya tergolong berat permanen,” bebernya.
BACA JUGA : Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun, Calon Jamaah Haji Asal Balangan Wafat Di Perjalanan
Masih menurut Rusbadi, selama proses pemberangkatan JCH Kalsel ke Tanah Suci, sudah ada 2 jamaah yang meninggal dunia. Dua jamaah itu adalah Samsinah Usman Abdullah jemaah asal Kabupaten Balangan yang tergabung dalam kloter 1. Dinyatakan meninggal dunia saat masih di dalam pesawat menuju Jeddah, diturunkan di Medan, Sumatera Selatan.
Kemudian yang kedua, Sugiansyah Basuki asal Hulu Sungai Utara (HSU), termasuk dalam kloter 3 yang meninggal dunia di Madinah. “Mudah-mudahan hingga pulang nanti, tidak ada lagi jamaah yang sakit ataupun meninggal dunia,” imbuh Rusbandi.(jejakrekam)