MEMASUKI pertengahan tahun 2022, ternyata sejumlah proyek fisik yang digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, belum juga ditender.
ADA kekhawatiran dengan tempo waktu yang singkat, maka pengerjaan proyek infrastruktur jembatan bakal tak selesai sesuai tenggat waktu anggaran 2022. Seperti pergantian jembatan kayu ulin di Jalan Pasar Pagi, Muara Kelayan yang masuk agenda Dinas PUPR Kota Banjarmasin pada 2022, ternyata belum juga dilelang.
Ironisnya, justru paket pengawasan teknis penggantian Jembatan Kelayan 1 (Pasar Pagi) yang menghubungkan Jalan Pasar Pagi dengan ke Jalan Teluk Kelayan, Banjarmasin Selatan, sempat ditender (seleksi) ulang seperti terekam pada laman LPSE Banjarmasin.
BACA : Tahun Ini : Jembatan Sulawesi dan Pasar Pagi Digarap, 2023 : Giliran Pramuka-Sei Gampa
Proyek jasa konsultan senilai Rp 660 juta lebih bersumber dari APBD Banjarmasin 2022 telah diliris pada 13 April 2022, akibat peserta tak menyerahkan dokumen lelang, terpaksa diulang lagi. Sedangkan, dari pantauan di lapangan, kondisi Jembatan Pasar Pagi itu sebenarnya masih terbilang layak, walau berstruktur kayu ulin yang membentang di atas Sungai Kelayan.
Sementara, berdasar dokumen design engineering detail (DED) dengan mempertimbangkan aspek teknik, lalu lintas, lingkungan dan ekonomi, Jembatan Pasar Pagi itu akan dibagun dengan model file slab. Ini berdasar dokumen DED yang digarap pada 2018 oleh Sadwa Rama Consultant, pemenang tender konsultan perencana senilai Rp 250 juta.
“Memang, sesuai rencana jembatan kayu ulin yang ada di Teluk Kelayan akan diganti dengan jembatan beton. Tapi, saat ini memang belum dilelang,” ucap Sekretaris Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Riny Subantari kepada jejakrekam.com, Selasa (31/5/2022).
BACA JUGA : Sulap Kawasan Kumuh, Model Rusunawa Tepat Kurangi Kepadatan Bangunan di Banjarmasin
Namun, Riny enggan berkomentar lebih banyak, karena saat ini masalah teknis sudah ditangani Bidang Jembatan. “Silakan tanyakan ke bidang jembatan,” jawab Riny, singkat.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Banjarmasin dari Fraksi PKS, Hendra memastikan dalam waktu segera akan segera memanggil Kepala Dinas PUPR Banjarmasin untuk menanyakan soal proyek fisik yang ditangani instansi teknis itu.
“Mengingat tenggat waktu sudah memasuki paruh tahun 2022, tentu kami khawatir justru pengerjaan proyek infrastruktur seperti Jembatan Sulawesi 2, Jembatan Pasar Pagi dan lainnya akan terlambat sesuai jadwal,” kata Hendra.
BACA JUGA : Kampung Baiman Teluk Kelayan Jadi Percontohan, DPRD Siap Dukung Entaskan Kawasan Kumuh
Menurut dia, pergantian jabatan di Dinas PUPR Banjarmasin dari kepala dinas hingga kepala bidang, apakah menjadi pemicu keterlambatan atau perubahan desain jembatan menjadi pemicu akan terjawab nantinya.
“Dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR Banjarmasin, kami akan tanyakan hal itu,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Banjarmasin ini.(jejakrekam)