Gubernur Kalsel: Kualitas Pembangunan Infrastruktur Ditentukan Oleh Para Insinyur

0

SEIRING dengan pembangunan infrastruktur khususnya di Kalimantan Selatan, kualitas para insinyur akan menentukan kualitas infrastruktur yang dihasilkan. Untuk itu peran dan kompetensi para insinyur diharapkan dapat terus ditingkatkan terutama pada segi perencanaan dan pengawasan.

HAL tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik M Sulkan pada acara Rapat Pimpinan Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Kalimantan Selatan, di Kantor PII jalan DI Panjaitan Banjarmasin, Sabtu (28/5/2022).

Rapimwil PII Wilayah Kalsel yang mengambil tema ‘Kesiapan Insinyur Profesional Kalimantan Selatan Menyambut Ibukota Baru (IKN)’ diapresiasi oleh gubernur.

“Keberadaan PII di Kalsel ini turut terlibat langsung dalam semua pembangunan infrastruktur,” ujar M Sulkan.

BACA: PII : Para Insinyur Miliki Kemampuan Berkontribusi di Kalsel

“Keberadaan insinyur cukup penting untuk diperhatikan, mengingat Kalsel yang menjadi pintu gerbang IKN, sehingga nantinya para insinyur Kalsel jangan hanya jadi penonton dalam mengimplementasikan kegiatan nasional. Tentu dalam hal ini insinyur Kalsel harus mampu bersaing dengan insinyur nasional maupun internasional,” sambungnya.

Diperkirakan 1,5 juta orang yang akan pindah ke IKN. Ada aspek penting yang diupayakan, guna pembangunan kedepan yakni memacu daya saing melalui optimalisasi SDM yang berkualitas dalam rencana pembangunan yang di jalankan.

“Disini tentu merupakan tantangan kita bersama khususnya para insyinyur, karena infrastruktur Kalsel memerlukan insinyur yang handal dan merupakan garda terdepan untuk membentuk potensi handal,” ujarnya.

“Saya berharap khususnya insinyur Kalsel harus siap untuk menyongsong IKN dan mempunyai daya saing yang tinggi, jangan sampai kalah dari insinyur dari luar baik itu nasional maupun internasional,” bebernya.

“Kami mengapresiasi program yang telah disiapkan PII Kalsel untuk menyambut IKN. Kita ingin pembangunan IKN nanti dapat mencerminkan kecerdasan pembangunan infrastruktur Kalsel, sehingga pembangunan IKN ini harus dilakukan dengan kualitas yang terbaik menggunakan inovasi teknologi yang mutakhir,” ucapnya.

BACA JUGA: NGopi Akhir Pekan jrektv, Hubungan STRI dengan Keruntuhan Bangunan?

Sementara itu Ketua PII Kalsel Ismet Ahmad mengatakan, saat ini jumlah insinyur yang ada di Kalimantan yang sudah terdaftar di PII Kalsel mencapai 900 orang lebih. Di Kalsel sendiri sudah ada 11 Cabang PII di kabupaten/kota.

“Dari total semua itu sudah ada sekitar 600 orang lebih yang sudah mendapatkan sertifikat keahlian profesional, baik itu yang diselenggarakan oleh sebuah universitas maupun yang diselenggarakan PII itu sendiri,” ujarnya

Diakui mantan Sekdaprov Kalsel ini, Kalsel memang agak terlambat membentuk PII. “Undang-Undangnya keluar tahun 2014 sedangkan Peraturan Pemerintahnya tahun 2019, sehingga PII Kalsel ini terbentuk di tahun 2020,” bebernya.

Ismet pun sangat optimis, dalam menyongsong ibukota baru (IKN) insinyur Kalsel akan mampu bersaing. “Sebab tidak hanya insinyur teknik, tapi semua kualitas SDM dalam rangka menyongsong IKN. Kita orang Kalimantan jangan sampai jadi penonton, sehingga kualitas insinyur kita harus diperhatikan, serta juga meningkatkan kualitas mereka,” tegasnya.

Ismet berharap pembinaan dari Pemprov Kalsel sangat diperlukan, agar lebih baik lagi dalam membina insinyiur daerah ini, sehingga lebih banyak berprestasi di Kalimantan Selatan.

“Sesuai tema ‘Kesiapan Insinyur Profesional Kalsel Menyambut Ibukota Baru (IKN)’, tentu apapun yang terjadi kita harus siapkan agar tidak tersingkir dalam persaingan tenaga dari luar Kalsel terutama luar negeri sehingga ini penting sekali dukungan oleh pemerintah daerah,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.