Gubernur Kalsel Ajak Orangtua Mengimunisasikan Anaknya

0

PEMERINTAH mencanangkan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Dari Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan diikuti secara virtual oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, pencangan dihadiri Menkes Budi Gunadi Sadikin, Rabu (18/5/2022).

TURUT mengikuti jalannya acara, pemerintah provinsi bersama jajaran dinas kesehatan setempat, dihadiri oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel Nurul Fajar Desira, mewakili Gubernur Kalsel, di Posyandu Lestari Komplek Kadar Permai II Kota Banjarmasin.

Gubernur dalam sambutan tertulisnya mengajak masyarakat bersama-sama berupaya menyukseskan pelaksanaan BIAN ini. Dukungan dan peran serta semua pihak di jajaran pemerintahan, dan segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan.

BACA: Imunisasi Campak dan Rubella Bakal Digelar hingga Sudut Kota Banjarmasin

“Mari bersama kita lindungi anak-anak kita dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dengan berpartisipasi aktif pada pelaksanaan BIAN,” ajak Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor.

Disebutkan, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kalsel pada 2020 sebesar 75.4 persen dan pada 2021 80,2 persen. Kenaikan cakupan terjadi jika dibanding dengan data tahun 2020, namun masih belum mencapai target nasional.

Dari data pemantauan, diperkirakan dari 2017 sampai dengan 2021 ada sekitar 68.185 anak yang tidak lengkap imunisasinya di Kalsel. Hal ini meningkatkan resiko potensi Kejadian Luar Biasa PD3I (Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi).

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melandai, Dinkes Banjarmasin Lanjutkan Program Imunisasi yang Tertunda

Sehingga dilakukanlah upaya-upaya pemerintah untuk menutup kesenjangan dalam imunisasi rutin salah satunya dengan melaksanakan BIAN yang merupakan momen penting untuk mengejar ketertinggalan.

Terkait imunisasi ini, berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan RI, cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi covid-19, dari 84,2 persen pada 2020 menjadi 79,6 persen pada 2021.

Survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang dilakukan pada 2020, menemukan bahwa setengah dari orang tua dan pengasuh yang disurvei enggan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena takut tertular covid-19 atau khawatir tidak ada protokol kesehatan yang tepat.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.