Cetak Ribuan Wirausaha Baru, Ibnu Sina Ingin Produk UMKM Dikenal Luas

0

WALIKOTA Banjarmasin, H Ibnu Sina menghadiri kegiatan Workshop Ekspor UMKM dengan tema Langkah dan Strategi Ekspor Pelaku UMKM Dalam Rangka Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional di Kalimantan Selatan, yang berlangsung di Ballroom Swissbell Hotel Banjarmasin, Senin (25/4/2022).

KEGIATAN yang diinisiasi DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalsel ini diikuti oleh para pelaku UMKM serta Wira Usaha Baru (WUB) yang ada di Kota Banjarmasin.

Menurut H Ibnu Sina, hingga saat ini Pemkot Banjarmasin telah melahirkan tiga ribu lebih peserta program Wira Usaha Baru dan untuk mendorong sebuah produk serta pertumbuhan Ekonomi Kreatif agar lebih dikenal secara luas, tentu diperlukan yang namanya pemasaran. “Maka dari itu, Workshop pada hari ini menjadi sangatlah penting,” ucapnya.

BACA : Apindo Jamin UMKM Kalsel Bisa Tembus Ekspor Ke Amerika Dalam 2 Bulan

“Kita bisa berproduksi, kita bisa berikan modal, jenis usahanya ada, produknya ada, namun permasalahan berikutnya adalah terkait dengan pemasaran, kalau pemasarannya tidak jelas, kan juga menjadi kentara, nah ini yang menjadi perhatian bersama,” ucapnya.

Kemudian Ia berharap, dengan adanya pelatihan itu bisa memberi pemahaman kepada peserta terkait gerbang pemasaran secara universal dan lebih luas, yang kemudian dapat diaplikasikan serta ditingkatkan oleh para pelaku wirausaha.

“Alhamdulillah, tadi sudah dijelaskan ada sub sektor ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan untuk ekspor yakni Kriya Sasirangan terlebih dahulu, walaupun tidak menutup kemungkinan kerajinan yang lain, seperti tas purun, handycraft, bahkan mungkin kuliner juga bisa kita ekspor, “paparnya.

“Kami berharap paling tidak pintu masuknya dulu, sebab yang susah itu akses untuk ekspornya, ini tentu tidak mudah, mudah-mudahan ilmu dalam program pelatihan hari ini dapat memberikan bekal serta pemahaman soal kemudahan ekspor,” tambahnya.

H Ibnu Sina juga berharap bahwa ke depan kualitas produk ekspor harus disesuaikan dengan kualitas standar internasional.

“Kami terbantu dengan kolaborasi Pentahelix ini, dunia usaha hadir, perguruan tinggi juga telah banyak memberikan masukan, kemudian para pelaku usaha, komunitas pengrajin dll. yang bisa kita bina terus sehingga orientasi ekspor itu, harus ditinjau kualitasnya dengan cara memberikan kesempatan kepada pengrajin untuk dinilai,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.