Tradisi Bagarakan Sahur Kekinian; dari Tabuhan Drum hingga Gerobak Suguhkan Alunan House Music

0

HARI-hari Ramadhan terus bergerak. Kini sudah memasuki fase terakhir bulan suci yang diwajibkan untuk berpuasa bagi umat Islam itu.

ADA tradisi yang tak lekang ditelan masa di masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan yakni bagarakan sahur. Tradisi membangun orang untuk menyediakan dan menyantap sahur ini dijalankan sekelompok pemuda hingga anak-anak. Tradisi bagarakan sahur pun diyakini bagian dari Melayu Islam yang juga merambah masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, hingga di tanah rantau seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Namun, kini bagarakan sahur bukan lagi dengan tabuhan rebana atau perkusi dari perabot rumah tangga seperti panci, ember, gallon air mineral, jeriken dan lainnya. Di komunitas remaja dan anak-anak di Alalak Utara dan Alalak Tengah, Banjarmasin Tengah, misalkan sudah lama dilengkapi perangkat drumband yang lebih modern.

BACA : Tradisi Bagarakan Sahur, Kultur Banjar Semarakkan Dinihari Ramadhan

Beberapa remaja sudah menenteng snare drum, tenore, bass drum disamping alat musik perkusi lainnya. Sejak pukul 02.00 dini hari, para remaja dan anak-anak ini berkumpul dan berkeliling menuju perkampungan di tepian Sungai Alalak, Banjarmasin Utara.

Mereka juga melengkapi diri dengan pengeras suara bahkan peralatan sound system dengan menyanyikan lagu-lagu ngehits dari Wali, hingga shalawatan. Terkadang dihibur dengan lagu-lagu kocak khas berbahasa Banjar.

BACA JUGA : Meski Ada Jam Malam di Banjarmasin, Tradisi Bagarakan Sahur Masih Dihidupkan

“Biasanya kami berkumpul dari pukul 02.00 dini hari hingga berakhir pada pukul 03.30 Wita. Tujuan kami hanya untuk membangunkan warga untuk bersantap sahur. Memang sengaja dibikin berisik, agar warga cepat bangun,” ucap Ahmad, warga Alalak Utara kepada jejakrekam.com, Sabtu (23/2/2022).

Mereka pun rela berjalan kaki cukup jauh hingga belasan kilometer bersama rombongan. Sesekali tabuhan drum nyaring berbunyi membelah kesunyian malam.

BACA JUGA : Terinspirasi dari Aceh, Video ‘Bagarakan Sahur’ Pemuda Desa Tatakan Tapin Ini pun Viral

Warga Belitung Darat dengan gerobak baragakan sahur yang menyuguhkan alunan house music saat bergerak di Jalan S Parman Banjarmasin.

Lain lagi dengan kelompok pemuda asal Belitung Darat. Mereka memilih menggunakan gerobak dengan peralatan sound system dengan memutar alunan house music berkeliling di Jalan Belitung Darat, Jalan S Parman, hingga Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin.

“Sejak pukul 02.00, kami sudah start bagarakan sahur. Kami sengaja keluar dari perkampungan menuju jalan perkotaan, karena tujuan satu ingin membangunkan orang segera bersantap sahur di bulan puasa ini,” kata Rifani, warga Belitung Darat kepada jejakrekam.com.

BACA JUGA : Putar House Music, Aksi Bagarakan Sahur di Amuntai Dibubarkan Polisi

Menurut dia, kelompoknya sengaja memutarkan musik keras-keras terutama house music, karena demi memeriahkan subuh bulan puasa. “Jika musiknya tak nyaring, mungkin orang yang lagi tidur tidak akan terbangun. Sesekali house music, kemudian diputar lagi shalawatan dari Wali Band atau grup band lainnya,” kata Fani, sapaan akrabnya.

Dengan model bluetooth dari ponsel pintar, soundsystem yang sudah terkoneksi itu bisa memainkan musik yang diinginkan Fani dan kawan-kawannya. “Bagarakan sahur memang butuh bunyi-bunyian yang nyaring. Ini juga dilakukan hanya selama bulan puasa saja,” ucapnya lagi.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.