Bandara dan Kantor Basarnas Akan Dibangun Di Tabalong, Syaifullah : Kita Sangat Terbuka Jika Kepala Daerah Perkuat Sinergi

0

DPR RI melalui Komisi V membidangi infrastruktur dan pembangunan sangat memperhatikan perkembangan pembangunan infrastruktur di Kalsel, khususnya di wilayah Banua Enam, antara lain di Kabupaten Tabalong dan Balangan.

SEPERTI di Kabupaten Tabalong, rencananya dibangun bandar udara baru, berlokasi di Kecamatan Kambitin juga kantor Basarnas. Sedangkan di Kabupaten Balangan Jembatan Paringin akan dibangun kembar.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syaifullah Tamliha kepada wartawan di Banjarmasin, Sabtu (24/4) malam usai melaksanakan kunjungan kerja ke daerah.

BACA : Bukber Dengan Mahasiswa Kalsel Di Jakarta, Syaifullah Tamliha : Kembali Ke Daerah Harus Jadi Pemimpin Visioner

Wakil Kalsel dari Fraksi PPP yang juga duduk di Badan Anggaran DPR RI ini menyebutkan, saat dirinya kunker ke Kabupaten Tabalong, pihak pemerintah daerah setempat sudah menyampaikan ke mitra kerja Komisi V.

Menurut Syaifullah, adanya rencana pembangunan kantor Basarnas, pihak Pemerintah Kabupaten Tabalong sudah menghibahkan tanahnya ke Basarnas dan Basarnas akan membangun kantor serta seluruh infrastrukturnya di Bumi Sarabakawa tersebut.

“Sehingga jika terjadi musibah di antara perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, maka Basarnas sudah siap,” kata dia.

Untuk realisasi pembangunan kantor Basarnas itu tentu di 2023 dan lahannya dari hibah pemerintah daerah setempat sudah clear.

Terkait rencana pembangunan bandar udara baru di Tabalong yang lokasinya di Kambitin, pihaknya juga sudah menyepakati minggu ini BMKG mulai melakukan penelitian dan kajian terhadap arah angin, suhu, cuaca dan sebagainya, apakah itu nantinya layak menjadi bandara.

BACA JUGA :  Dukung IKN Nusantara, Syaifullah Tamliha Usul Bandara Internasional di Kambitin Tanjung

Untuk merealisasikan pembangunan bandara baru itu, idealnya minimal luas lahannya sekitar 200 hektare dan jika ingin menjadi bandara internasional butuh lahan sekitar 1.000 hektare.

Dipilihnya lokasi di Kambitin, karena jarak jalan tol dari Tabalong ke titik nol kilometer lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru itu, sekitar 139 kilometer dan Menteri Perhubungan menyatakan setuju asalkan jaraknya melebihi 200 kilometer dari bandara terdekat.

Selain itu, antara Kambitin-Bandara Syamsuddin Noor berjarak sekitar 240 kilometer dan sekitar 300 kilometer dari Bandara Sepinggan Balikpapan.

“Secara ekonomis bisa menjadi penyangga IKN baru, karena lokasinya itu berada di tiga persimpangan provinsi, itu juga atas usulan dari kita,” jelas Anggota DPR RI yang akrab disapa Bang Ipul ini.

Hal yang lebih penting lagi lanjut dia, kondisi tersebut sudah ditunjang  infrastruktur jalan, karena jalan dari Bandara Syamsuddin Noor sampai perbatasan Panajam, itu kondisinya sudah tidak ada lagi lobang bahkan jembatan Paringin sudah dibuka aksesnya, kemudian jalan Pantai Hambawang Amuntai sampai Kalua juga sudah mulus.

Tak hanya beberapa poin diatas. Untuk prioritas pembangunan lainya yang diperhatikan juga tak hanya  pembangunan bendungan di  Riam Kiwa, tapi juga di Tabalong dan Tanah Bumbu. 

“Saat ini kita focus pembangunan Bendungan Riam Kiwa dengan anggaran sekitar Rp 240 miliar dan saat ini tahap pelaksanaan,” sebut Syaifullah.

Disinggung harapan Komisi III DPRD Kalsel agar anggota DPR RI Dapil Kalsel focus membantu perjuangkan DAK untuk kepentingan Banua?

Syaifullah Tamliha menegaskan, pihaknya sangat terbuka dan mempersilahkan semua pemangku daerah untuk memperkuat komunikasi dan sinergi bersama wakil Kalsel di pusat. “Kita sangat welcome” tegasnya.

Dia membeberkan pihaknya selama ini terus dan sudah memperhatikan kepentingan daerah karena hampir setiap tahun daerah pemilihannya memperoleh DAK antara Rp 15 miliar sampai Rp 20 miliar yang kita perjuangkan di badan anggaran.

“DAK itu tersalurkan di delapan kabupaten yang masuk dapil kita antara lain Kabupaten Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Utara, Tabalong serta Banjar dan itu untuk infrastruktur, seperti jalan yang kita tinjau dan monitor,” jelas Syaifullah Tamliha.(jejakrekam)

Penulis Ipik G
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.