Minyak Goreng Langka, FRI Kalsel Tuntut Menteri Perdagangan Turun Dari Jabatan

0

IMBAS dari kelangkaan minyak goreng dan penetapan kebijakan pemerintah terkait kebijakan harga jual yang menyesuaikan harga pasar, puluhan massa Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalsel menggelar aksi unjuk rasa menuntut turunkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dari jabatannya.

AKSI unjuk rasa digelar di ruas Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin persisnya depan Gedung DPRD Provinsi Kalsel, Senin (28/3).

Dalam aksinya Fraksi Rakyat Indonesia Kalsel menyampaikan enam tuntutannya. Yaitu, 1. turunkan harga minyak goreng, sehingga rakyat dapat membelinya dengan harga yang terjangkau, 2. segera mengatasi setuntas-tuntasnya masalah kelangkaan minyak goreng segala jenis, 3. berantas tuntas segala mafia minyak goreng, 4. menjamin subsidi minyak goreng diberikan kepada yang berhak dan tepat sasaran, 5. DPRD Provinsi Kalsel memfasilitasi massa aksi agar mengadakan sidang rakyat dengan mengumpulkan jajaran eksekutif dan legislatif di semua wilayah Kalsel, 6. turunkan Muhammad Lutfi dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan.

BACA : Sembako Murah Ala FWE Diserbu Warga, 2 Liter Migor Dan Gula Hanya Rp 40 Ribu

Salah satu tuntutan massa aksi unjuk rasa minta turunkan Muhammad Lutfi dari jabatan Menteri Perdagangan, karena mereka menilai Menteri Perdagangan ini tidak becus menangani permasalahan terjadinya kelangkaan minyak goreng.

Orator aksi demo mengungkapkan pemerintah dinilai telah lalai dalam memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat, yakni salah satunya seperti minyak goreng, yang selama ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Fraksi Rakyat Indonesia Kalsel juga sangat menyayangkan bahkan menyesalkan akibat pemerintah lalai sehingga kelangkaan minyak goreng ini sudah terjadi sejak akhir tahun lalu, yang kemudian diperparah fluktuasi harga yang menimbulkan keluhan dan keresahan dari masyarakat.

Orator aksi demo juga menyentil kelangkaan minyak goreng ini imbasnya sangat dirasakan pedagang kecil, contohnya seperti menyulitkan pedagang gorengan untuk mendapatkan pasokan minyak goreng, karena tanpa minyak goreng, mereka tidak bisa berjualan.

BACA JUGA : 3.204 Liter Minyak Goreng Ludes Di Operasi Pasar, Emak-Emak Kecewa Tak Kebagian

Massa unjuk rasa yang memulai aksinya sejak pukul 11.00 Wita, akhirnya ditemui dua anggota DPRD Kalsel, yakni H Suripno Sumas dan Muhammad Yani Helmi didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani dan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel Syamsir Rahman serta jajaran sekretariat dewan provinsi.

Meski massa pendemo telah ditemui dua wakil rakyat dan dua pejabat provinsi, namun penyampaian aspirasi tersebut sempat berlangsung alot, pemicunya mereka mendesak kehadiran Ketua DPRD Kalsel H Supian HK yang kebetulan sedang tugas lain.

Selain itu, para pendemo ini juga meminta dilaksanakan rapat bersama seluruh lembaga eksekutif dan legislatif di 13 kabupaten/kota di Kalsel untuk menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng.

Merespon tuntutan massa Fraksi Rakyat Indonesia Kalsel ini, anggota DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi menyatakan sepakat dan mendukung aksi ini untuk mencari solusi bagaimana mengatasi permasalahan kelangkaam minyak goreng.

BACA JUGA :  Tergantung Pasokan Distributor, Disperdagin Target Operasi Pasar Minyak Goreng di 52 Kelurahan

“Segera dicarikan solusi atasi permasalahan harga dan kelangkaan minyak goreng,” kata anggota Komisi II membidangi ekonomi dan keuangan.

Yani Helmi menegaskan minyak goreng merupakan kebutuhan bagi rakyat Indonesia, karena itu kita juga sangat merasakan dan melihat terjadinya kelangkaan minyak goreng ini merugikan masyarakat.

Koleganya, Suripno Sumas menambahkan, bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan polemik kelangkaan minyak goreng tersebut.

Namun diakuinya karena terbatasnya tugas pokok dan fungsi anggota legislatif, maka hal itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.

“Untuk menyiapkan rapat koordinasi yang melibatkan banyak lembaga lainnya, tentunya perlu waktu untuk mempersiapkan sehingga tidak dapat dilakukan dengan cepat,” terang Sekretaris Komisi I membidangi pemerintahan dan hukum itu.

Dari enam tuntutan yang telah disampaikan massa pendemo ke wakil rakyat tersebut, juga termuat kondisi perkembangan harga minyak goreng di pasaran.

Untuk harga minyak goreng bermerek mengalami lonjakan yang fantasti, semula Rp 14.000 ke harga kuranglebih Rp 24.000, karena menyesuaikan dari harga eceran tertinggi ke harga pasar. Sedangkan harga minyak goreng curah seperti di Kota Banjarmasin juga mengalami lonjakan, dari penuturan pedagang dan berita yang beredar, harga minyak goreng curah tembus hingga Rp 17.000 perliter dan minyak goreng kemasan bermerk seharga kurang lebih Rp 24.000 hingga Rp 27.000 perliter.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.