Jaka Tunggul Sudah Balumut

0

Oleh : Noorhalis Majid

LAMA menekuni satu pekerjaan, dari dulu tidak pernah beralih pada bidang tersebut. Ketekunan yang sudah dijalani, membuatnya menjadi sangat ahli, bahkan lebih ahli dari pakar yang belajar khusus tentang bidang tersebut, itulah makna jaka tunggul sudah balumut.

SEANDAINYA hal itu tonggak kayu sudah berlumut, itulah arti harfiahnya. Tonggak kayu yang lama tidak bergerak dari tempatnya, dilumuri lumut, dipinjam sebagai perumpamaan – melihat orang yang setia dan tekun pada satu bidang pekerjaan.

Dengan ketekunannya itu, menjadikannya sangat ahli. Menggambarkan bahwa pengalaman merupakan guru dan wahana belajar yang sangat efektif. Semakin lama menekuninya, semakin menguasai bidang tersebut.

BACA : Peribahasa Banjar untuk Kritik Pembangunan di Kalsel

Sering kita temui, walau tidak mengecap pendidikan pada bidang pekerjaan yang digeluti, namun karena sudah lama melekukannya, akhirnya menjadi sangat ahli. Tersebut kisah seorang yang berlatar belakang Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), menjadi teknisi pemancar radio. Tidak ada latar pendidikan yang dia pelajari selama sekolah terkait teknisi pemancar, hanya berawal dari hobi – kesukaan, dia belajar secara otodidak.

Setelah bekerja, karena di tempat pekerjaan tidak ada satu pun yang menguasai ahli tersebut, dia mencoba melakukannya. Terus menggeluti hingga 30 tahun, akhirnya menjadi sangat ahli – tak tertandingi, dipakai sejumlah stasiun radio untuk membenahi pemancar milik mereka.

BACA JUGA : Teranyar ‘Dijamak Jibril’, Dokumentasikan Paribasa Banjar Berisi Nasihat dalam Tiga Buku

Ada juga yang berlatar belakang Sekolah Teknik Menengah (STM), bekerja di kapal. Karena pada waktu itu juru masak tidak ada, lalu ia berani mengambil alih. Akhirnya karena memang sangat suka dengan masak memasak, berlanjut menjadi juru masak kapal hingga 25 tahun, menjadi juru masak yang sangat ahli, bahkan lebih ahli dari chef paling terkenal.

BACA JUGA : Kuliner Banjar; Refleksi di Ujung Lidah, Warisan yang Tak Boleh Luntur

Tentu cerita seperti itu sangat banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Menggambarkan bahwa bila satu bidang ditekuni – diseriusi dalam waktu cukup lama, pasti akan menjadi ahli. Ungkapan ini memberikan pelajaran, jangan cemas dengan latar belakang pendidikan yang sudah terlanjur dipilih. Kalau memang ingin menggeluti bidang lain yang diminati, pelajari saja dengan tekun, setelah itu jalani secara konsekuen, pada waktunya pasti menjadi ahli yang tak tertandingi, jaka tunggul sudah balumut.(jejakrekam)

Penulis adalah Pemerhati Budaya dan Bahasa Banjar

Staf Senior Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/03/28/jaka-tunggul-sudah-balumut/

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.