Butuh Dana Rp 200 Miliar Benahi Jalan Nasional Malawaken-Benangin-Lampoeng

0

PERBAIKAN Jalan Malawaken-Benangin-Lampoeng di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ternyata butuh dana besar. Ini karena tingkat kerusakan parah dengan panjang puluhan kilometer.

BERSTATUS jalan nasional karena menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur, ditemukan ratusan titik berlubang dan puluhan kilometer belum beraspal. Terutama, sebelum masuk Lampoeng, ibukota Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara.

Setahun yang lalu, sudah dilakukan perbaikan oleh pemerintah daerah. Namun, karena poros nasional terus dilintasi kendaraan khususnya armada angkutan, membuat kondisinya kian memprihatinkan.

Hanya di poros Malawaken, masih ada kondisi yang masih baik. Namun, hampir mayoritas mengalami kerusakan parah. Selain itu dari arah simpang Desa Sabuh menuju Liang Buah, kerusakan parah juga terjadi. Bahkan, ada dua titik jalan sudah longsor dan hampir putus. 

BACA : Hampir Setahun Ruas Jalan Jingah-Benangin Tak Dikunjungi Diperbaiki

Dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) RKPD Gedung Balai Antang, Senin (21/3/2022), Muara Teweh, Bupati  Nadalsyah meminta Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah yang turut hadir dalam kegiatan  agar menyuarakan apa kendala dalam pengerjaan jalan Malawaken Benangin hingga Lampeong. 

“Kami dengar tahun 2022 ini ada dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 200 miliar lebih yang masuk untuk pengerjaan jalan tersebut,” ungkap Nadalsyah.

BACA JUGA : Tinjau Perbaikan Jalan Simpang Benangin, Rombongan Dewan Disambut Nadalsyah

Dia menegaskan masyarakat umumnya hanya tahu jika jalan nasional itu masuk wilayah Barito utara. Hingga akhirnya, soal perbaikan ditanyakan ke Pemkab Barito Utara khususnya Dinas PUPR dan DPRD Barito Utara.

“Padahal itu jalan nasional bukan kewenangan kabupaten. Untuk itu, saya saya minta agar semua masyarakat lebih mengetahui mengenai kewenangan siapa dalam penanganan jalan tersebut. Itu harus dijelaskan ke publik,” kata H Koyem, sapaan akrabnya.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.