3.204 liter Minyak Goreng Ludes di Operasi Pasar, Emak-Emak Kecewa Tak Kebagian

0

HARGA minyak goreng yang terus meroket jelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijriyah, terus menjadi keluhan warga, khususnya kalangan emak-emak.

SAAT ini, harga minyak goreng dari olahan sawit itu sudah menembus angka Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Bahkan, angka itu jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak berlaku 1 Februari 2022 lalu.

Sedangkan, minyak goreng curah dibanderol Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Menyikapi tak stabilnya harga minyak goreng di pasaran, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin melakukan operasi pasar di halaman Kantor Disperidagin, Jalan Simpang Tangga, Kelurahan Alalak Utara, Selasa (15/3/2022).

BACA : Tergantung Pasokan Distributor, Disperdagin Target Operasi Pasar Minyak Goreng di 52 Kelurahan

Sejak pagi, emak-emak rela antre hanya untuk mendapat jatah minyak goreng. Hingga pada pukul 11.00 Wita, sebanyak 3.204 liter minyak goreng dan satu ton gula pasir ludes terjual.

Emak-emak terus berdatangan memburu dua bahan pokok yang mulai langka di pasaran. Mereka tampak kecewa ketika datang jauh-jauh namun tidak mendapatkan minyak goreng dan gula.

“Ya kecewa kalo nggak dapat. Saya mendapat kabar ada minyak goreng murah dan langsung menuju kesini setelah menjemput anak sekolah,” ucap Diana, warga Handil Bakti yang terlihat masih membonceng anaknya berseragam sekolah kepada jejakrekam.com, Selasa (15/3/2022).

BACA JUGA : Diserbu Warga, Ribuan Botol Minyak Goreng Ludes di Pasar Murah Simpang Empat Tanbu

Rasa kecewa juga dirasakan Misrukiah. Warga Sungai Andai ini datang sekitar pukul 11:30 Wita. Namun, sayangnya dirinya tidak kebagian minyak goreng. Ia mengaku dapat informasi saat berada di Pasar Lama, mengetahui ada operasi pasar. Miskuriah pun bersama anaknya bergegas menuju ke kantor Disperdagin Banjarmasin.

“Semoga operasi pasar seperti ini ada lagi. Karena minyak goreng langka dan mahal. Kalau ada lagi, saya pasti akan ke sini dan siap mengantre,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.