Dugaan Perintah Manipulasi Data Vaksinasi Lansia Langsung Disikapi DPRD Banjarmasin

0

DUGAAN beredarnya perintah untuk memanipulasi data capaian vaksinasi Covid-19 kepada para tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas, direspon DPRD Kota Banjarmasin.

KETUA Komisi IV DPRD Banjarmasin Noor Latifah memastikan komisinya yang membidangi kesehatan akan segera memanggil pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin.

“Kami tak ingin ada manipulasi data capaian vaksinasi Covid-19 khususnya saran lansia terbilang tinggi. Kita harus menyuguhkan data yang riil atau nyata, bukan digelembungkan atau dimanipulasi,” ucap Noor Latifah kepada jejakrekam.com, Jumat (11/3/2022) malam.

Menurut dia, Pemkot Banjarmasin sepatutnya bukan hanya mengejar target lewat angka vaksinasi Covid-19 khususnya lansia tinggi, seperti berada di angka 60 persen.

“Kami melihat justru peran edukasi atau beri pemahaman terhadap sasaran vaksinasi Covid-19 khususnya lansia masih kurang. Apalagi, di kalangan lansia itu ada penyakit bawaan (komorbid) atau takut disuntik vaksin,” kata Lala, sapaan akrab politisi perempuan Golkar ini.

BACA : Data Vaksinasi Lansia Digelembungkan? Plt Kadinkes Banjarmasin Bantah Perintahkan Itu!

Selama ini, menurut dia, Pemkot Banjarmasin telah melibatkan TNI/Polri dalam menggencarkan vaksinasi massal. Termasuk, mendirikan gerai vaksinasi sudah bagus. Hanya saja, Lala melihat justru pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat dan paguyuban belum maksimal oleh Pemkot Banjarmasin.

Menurut dia, hampir di setiap kampung di Banjarmasin selalu ada majelis taklim atau pengajian, sepatutnya para ustadz dan ustadzah bisa dilibatkan. Termasuk, organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MU) dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Noor Latifah alias Lala. (Foto Youtube Banjar TV)

Berdasar pengalaman Lala saat ikut turun dalam program vaksinasi khususnya lansia justru banyak yang menolak disuntik seperti ada anggapan usai divaksin akan sakit atau meninggal dunia.

BACA JUGA : 30 Pengguna Jalan Terjaring Razia Vaksinasi Covid-19 di Bundaran Kayutangi

“Ketakutan semacam ini harus diatasi dengan edukasi. Inilah pentingnya bukan hanya tugas nakes, tapi juga tokoh berpengaruh ya seperti ulama, ustadz, ustadzah termasuk tokoh masyarakat. Apalagi, masyarakat Banjarmasin ini juga heterogen, banyak komunitas pemukiman berdasar suku. Jika tokoh yang berpengaruh berbicara, tentu mereka akan mematuhinya,” urai Lala.

Begitupula, beber dia, para penceramah dalam kesempatan juga memberi sisipan soal pentingnya bervaksin karena halal dan aman bagi kesehatan. Termasuk, melindungi penerima vaksin dari terpapar Covid-19.

BACA JUGA : Angka Vaksinasi Lansia dan Anak Rendah, Camat hingga Lurah di Banjarmasin Diberi Pembekalan

Strategi lainnya diakui Lala adalah melakukan pendekatan humanis seperti bagi para peserta vaksin diberi hadiah atau doorprize. Baik paket sembako atau lainnya yang bisa menggandeng perusahaan untuk menyalurkan dana CSR.

“Bayangkan saja, jalan santai ada hadiah. Bahkan, donor darah di PMI saja dikasih paket sembako. Sebab, motiviasi para lansia untuk vaksin juga terkadang terpengaruh urusan perut adanya paket sembako atau doorprize,” beber Lala.

BACA JUGA : Banjarmasin dan Batola Terbanyak Miliki Vaksin AstraZeneca yang Sudah Kedaluwarsa

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin ini juga menyarankan Walikota Ibnu Sina atau pejabat Dinkes Banjarmasin bisa memberi penghargaan bagi warga khususnya lansia yang telah menjalani vaksinasi lengkap.

“Pemberian penghargaan ini bisa menjadi contoh bagi lansia yang belum bervaksin. Tentu saja, strategi untuk meningkatkan angka cakupan vaksinasi jauh lebih baik dibanding hanya mengejar target dengan misalkan memanipulasi data,” imbuh Lala.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/03/11/dugaan-perintah-manipulasi-data-vaksinasi-lansia-langsung-disikapi-dprd-banjarmasin/
Penulis Rahim Arza/Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.