Banjarmasin dan Batola Terbanyak Miliki Vaksin AstraZeneca yang Sudah Kedaluwarsa

0

KOTA Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), termasuk dua daerah terbanyak yang menyisakan stok vaksin Covid-19 kedaluwarsa di Provinsi Kalimantan Selatan.

BERDASAR data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel pada 1 Maret 2022, stok vaksin Banjarmasin tersisa 4.040 dosis yang sudah expired. Terdiri dari vaksin merek AstraZeneca Korea 3.720 dosis dan 320 dosis AstraZeneca Thailand.

“Sedangkan untuk Batola tercatat ada 40.420 dosis vaksin AstraZeneca telah kedaluwarsa. Rinciannya, 2.700 ampul vaksin AstraZeneca buatan Amerika Serikat dan 37.720 dosis AstraZeneca produksi Thailand,” beber Plt Kepala Dinkes Provinsi Kalsel, Sukamto kepada jejakrekam.com, Jumat (4/3/2022).

BACA : Akhir Februari, BPKP Kalsel Temukan 51.630 Dosis Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa

Masih menurut dia, lima kabupaten lainnya adalah 430 dosis di Kabupaten Tanah Laut. Terdiri AstraZeneca USA sebanyak 100 dosis dan 330 ampul AstraZeneca buatan Thailand.

Sukamto melanjutkan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 630 dosis jenis AstaZeneca keluaran USA. Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 1.570 dosis jenis AstraZeneca pabrikan Korea Selatan. Kemudian, Kabupaten Tabalong masih tersisa 840 dosis jenis AstraZeneca USA serta Kota Banjarbaru masih tersisa 3.710 dosis AstraZeneca Korea.

“Jadi, totalnya stok vaksin yang sudah kedaluwarsa di tujuh kabupaten-kota sebanyak 51.630 dosis,” ucap Sukamto.

BACA JUGA : Komisi IV DPRD Kalsel Temukan Vaksin Kedaluwarsa di Puskesmas Berangas

Sekretaris Dinkes Kalsel ini tak memungkiri jika stok vaksin AstraZeneca lebih banyak kedaluwarsa dibandingkan jenis vaksin Covid-19 lainnya. Sukamto mengakui ada beberapa faktor penyebab sehingga banyak vaksin AstraZeneca yang belum disuntikkan ke penerima, hingga akhirnya habis masa edarnya.

“Selain itu, seperti Kabupaten Batola misalkan, menerima stok vaksin Covid-19 mencapai 400 ribu dosis. Tentu cukup banyak dibandingkan dengan total sasaran vaksinasi hanya berkisar 244.699 jiwa,” paparnya.

BACA JUGA : Vaksin Lansia-Anak Belum Capai Target, PPKM Level 3 di Banjarmasin Berlanjut

Sukamto menambahkan situasi belakangan karena berbagai faktor itu, akhirnya prediksi lebih dari target awal untuk program vaksinasi Covid-19. Ambil contoh, beber dia, penyuntikan vaksin dosis pertama di Kabupaten Barito Kuala cukup banyak pada Desember 2021. Namun, pada dosis kedua dilanjutkan pada awal Maret 2022. Sementara, masa izin edar vaksin AstraZeneca itu justru berakhir pada 28 Februari.

BACA JUGA : Banjarmasin Kejar Target Herd Immunity di November, Ini Catatan dari IDI Kalsel

“Seharusnya, tiga hari terakhir sebelum masa kedaluwarsa pada 28 Februari 2022, sudah gencar dilakukan penyuntikan vaksin. Tentu saja guna memacu animo warga sasaran dengan metode pemberian doorprize, seperti paket sembako, misalkan,” katanya.

Sukamto memastikan untuk vaksin yang telah kedaluwarsa akan tetap disimpan sesuai prosedur baku. Hal ini juga menunggu arahan lebih lanjut dari Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin atau BPOM.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.