Tiga Peneliti dari FKIP ULM Gelar Riset Desa Tangguh Bencana di Sungai Lumbah

0

DESA Sungai Lumbah Kabupaten Barito Kuala untuk pertama kalinya dipilih menjadi lokasi riset Desa Tangguh Bencana oleh Pendidikan Geografi FKIP ULM pada Sabtu (26/2/2022) dalam rangka peningkatan kapasitas Desatana-Berakal Seraba (Desa Tangguh Bencana Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Banjar).

RISET yang digelar di halaman Kantor Kepala Desa Sungai Lumbah Kabupaten Barito Kuala ini diikuti kurang lebih 50 warga sekitar. Plt Kepala BPBD Kabupaten Barito Kuala, Irmansyah hadir sebagai pemantik, serta Deasy Arisanti, Karunia Puji Hastuti, dan Hery Porda Nugroho sebagai tim Periset dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Diketahui, riset Desa Tangguh Bencana yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Geografi ini sudah dijalankan pada Sabtu (12/2/2022) lalu di Desa Bangkit Baru. Dan riset ini kembali dilanjutkan di Desa Sungai Lumbah.

Deasy Arisanti menuturkan bahwa riset desa tangguh bencana yang digelar hanya di dua desa karena menimbang pendanaan yang didapat. Dan untuk hasil dari sosialisasi di dua desa tersebut, pihaknya membagikan kuisioner kepada warga sekitar terkait “Penerapan Rawan Bencana”.

BACA JUGA: Beri Pemahaman Mitigasi Bencana, Pendidikan Geografi ULM Gelar Riset di Bangkit Baru Batola

Selanjutnya dari kuesioner itu akan diolah menjadi data untuk pengkategorian apakah dua desa tersebut masuk bagian desa tangguh becana pratama, madya, ataupun utama.

“Hasilnya nanti, kita akan rekomendasikan ke BPBD untuk pelatihan, termasuk pembentukan desa tangguh bencana tersebut,” tutur Deasy.

Lain sisi, Irmansyah menyampaikan rekomendasi yang nantinya akan diberikan ke BPBD terlebih dahulu akan dipetakan tingkat kerawanannya tidak bisa langsung bentuk desa tangguh bencana. Sebab pembentukan desa tangguh bencana dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas, dan pelatihan pun tergantung anggaran yang diberikan.

Meski demikian, Deasy mengharapkan setelah selesainya riset desa ini BPBD atau pemerintah terkait segeranya membentuk Desa Tangguh Bencana dengan dilengkapi fasilitas yang menunjang, kemudian adanya pengesahan secara hukum, serta pelatihan-pelatihan yang dilakukan.

BACA JUGA: Riset Lahan Basah Jadi Buku, PPJP ULM Hadirkan Ahli AS, Jepang dan Korea

Kepala Desa Sungai Lumbah, Farid Arman, menuturkan pelaksanaan riset  tangguh bencana ini baru pertama kali dan pihaknya merasa senang mendapat  pengetahuan terkait pencegahan dan penanganan bencana.

Sebab pada awal 2021 lalu, desa yang memiliki 798 KK ini,  kondisi pasca banjir menghasilkan banyak kerugian misalnya saja ada tujuh rumah warga yang terdata rusak akibat bencana banjir itu sendiri. Padahal masih banyak rumah warga yang rusak akibat banjir tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Plt BPBD Batola dalam penyampaiannya mengungkapkan bahwa tujuh rumah yang terdata tiga diantaranya sudah mendapat bantuan, dan empat sisanya masih dalam proses.

Apabila masih ada rumah warga yang rusak akibat banjir dan belum terdata kiranya bisa mengirim data pada saat gelombang kedua dibuka nantinya. Terkait bantuan berupa fasilitas perlengkapan siaga bencana, kepala BPBD tersebut menyarankan warga mengajukan proposal ke Bupati Batola dan tembusan langsung ke BPBD. (jejakrekam)

Penulis Sheila Farazela
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.