BULAN Rajab merupakan bulan teristimewa bagi masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan. Tak hanya memperingati Isra Mi’raj juga mengenang haul KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
PERINGATAN dua momen besar ini digelar di berbagai tempat, khususnya di Kalimantan Selatan. Termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Meski berada dalam kondisi situasi pandemi Covid-19, sejumlah majelis taklim, masjid, langgar serta lainnya menggelar peringatan haul Guru Sekumpul.
Hal ini merupakan bukti kecintaan masyarakat Kalsel terhadap sosok ulama kharimastik Guru Sekumpul yang wafat pada Rabu, 10 Agustus 2005 atau bertepatan 5 Rajab 1426 Hijriyah. Seperti terlihat peringatan Isra Mi’raj sekaligus haul Guru Sekumpul di Desa Durian Rabung Kecamatan Padang Batung, Jumat (18/2/2022).
BACA : Sejumlah Pengajian di Banjarmasin Gelar Haul Guru Sekumpul, Satgas Ingatkan Prokes
Peringatan haul Guru Sekumpul dan Isra Mi’raj dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah di HSS. Bahkan, sejumlah ulama berpengaruh di HSS tampak menghadiri acara tersebut seperti Guru H Ahmad Syairazi, Guru H Ahmad Mulkani, Ustadz Muhammad Taufikkurrahman dan beberapa para habaib di Majelis Taklim An-Nisa.
Karena masih pandemi Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), para jamaah terlihat sangat tertib mengikuti peringatan ini tengah mematuhi protokol kesehatan (prokses).
BACA JUGA : Kagumi Guru Sekumpul, Buya Arrazy Kenakan Surban Saat Ceramah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin
“Peringatan haul Guru Sekumpul juga dirangkai dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Yang pasti, kami menerapkan protokol kesehatan, karena setiap jamaah yang datang diwajibkan untuk itu,” kata Ketua Pelaksana Haul Guru Sekumpul Majelis Taklim An-Nisa, H Muhammad Syarkawi.
Beberapa jamaah pun hadir menegaskan ingin mengenang kiprah hidup ulama besar Kalsel, Guru Sekumpul. “Kami sekeluarga sengaja datang ke peringatan haul Guru Sekumpul dan Isra Mi’raj, karena bukti kecintaan kami kepada Nabi Muhammad SAW dan ulama Banua,” kata Yulida, warga HSS.
Sebab, menurut dia, selain mendengarkan tausyiah seputar peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW juga menyimak perjalanan hidup atau manaqib Guru Sekumpul.(jejakrekam)