Alami Kerusakan, Saluran Irigasi Desa Badalungga Tak Lagi Berfungsi

0

JALUR peningkatan tata guna air irigasi untuk pengairan sawah di Desa Badalungga, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan rampung dibangun pada tahun 2021 lalu. Namun rupanya, bangunan tersebut tidak berfungsi karena mengalami kerusakan.

LEBIH dari 10 meter dinding irigasi ambruk. Bahkan tak hanya pada satu bagian, melainkan terjadi pada beberapa bagian dinding. Selain itu, di dekat pintu air yang terkunci, juga terdapat keretakan.

Kondisi ini disayangkan oleh petani setempat, Sugeng. Bangunan yang baru saja selesai pada 2021 kemarin ucapnya malah tidak bisa difungsikan. Padahal diharapkan mampu mengatur aliran air yang mengalir ke sawah.

“Saat musim penghujan, sawah pun banjir dan petani menanam berulang kali. Padahal keberadaan irigasi diharapakan bermanfaat untuk aliran air,” ucap Sugeng.

Ia juga menceritakan keretakan yang terjadi pada beberapa titik bangunan tersebut. Serta menunjukan lokasi pintu air yang menjadi pengatur aliran.

Pada bagian pintu air terdapat prasasti atau papan informasi bangunan. Dimana tulisannya yakni Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Kalimantan III.

Tertera pula tulisan “Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 TGAI) Provinsi Kalsel Tahun Anggaran 2021. Pelaksana kegiatan P3A,  lokasi kegiatan D.I Pitap, Desa Badalungga ,Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan”.

Terpisah, pihak Balai Wilayah Sungai Kalimantan III Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Kalimantan III,  Nova Swara menerangkan, lokasi tersebut memang kegiatan P3 TGAI yang dilaksanakan oleh P3A Berkat Sepakat dengan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Kalimantan III tahun anggaran 2021.

Serah terima pun sudah dilakukan kepada pihak Desa Badalungga yang kini memiliki aset tersebut. Serah terima berlangsung pada akhir Tahun 2021 lalu.

“Karena telah dilakukan serah terima pengelolaan aset  ke desa, maka menjadi kewenangan desa untuk memperbaikinya,” ucap Nova.

Ia juga menerangkan, kerusakan yang terjadi pada bangunan terdampak dari bencana banjir pada 29 November lalu. Akibatnya, ada bagian irigasi yang roboh.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.