Tiga Kasus Omicron Tercatat di Banjarmasin, Plt Kadinkes Minta Warga Tak Panik

0

VARIAN covid-19 jenis Omicron dipastikan telah masuk ke Kalsel. Di Banjarmasin, tercatat ada 3 orang yang ikut terpapar jenis baru dari coronavirus tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi, mengungkapkan bahwa hasil 19 sampel yang dikirim ke laboratorium di Jakarta telah keluar.  Hasilnya sebanyak 9 orang terkonfirmasi positif Omicron. Dari 9 sampel yang terkonfirmasi positif, diketahui 3 orang asal Banjarmasin, 2 orang asal Banjarbaru, 1 orang asal Tanah Bumbu, sisanya dari Jawa Timur dan Semarang.

“Setelah 14 hari kebelakang dilacak, 3 pasien positif omicron dari Banjarmasin disebabkan karena transmisi lokal,” ujar Machli membeberkan.

BACA JUGA: Dinkes Kalsel Pastikan 9 Warga Positif Omicron, Masyarakat Diminta Perketat Prokes

Selanjutnya, Machli bilang bahwa dua dari tiga orang yang terkonfirmasi positif omicron di Banjarmasin sudah dipulangkan dari rumah sakit karena tidak memiliki gejala yang parah. Dan sisanya isolasi mandiri.

Dinas Kesehatan Banjarmasin juga sudah  melakukan pelacakan kepada semua pihak yang terkontak langsung dengan pasien dan hasilnya negatif. “Masyarakat tidak perlu panik, tetapi terus waspada,” pesan Machli.

Adapun gejala omicron hampir sama dengan flu biasanya yakni seperti batuk, pilek, sakit kepala berat, dan nyeri tenggorokan. Berkenaan hal itu, masyarakat dihimbau untuk mengikuti arahan yakni percepatan vaksinasi, dan perketat protokol kesehatan. Sebab hampir 65% penderita yang terkonfirmasi belum lengkap vaksin.

BACA JUGA: Ahli Epidemiologi Kalsel Sebut Tak Perlu Waswas dengan Hadirnya Varian Omicron

Meski demikian, Kota Banjarmasin dikatakan oleh Machli sudah memasuki gelombang ke-3 wabah Covid-19. Dalam kurun waktu dekat sebanyak 895 kasus dikonfirmasi positif Covid-19.

Di lain sisi, Hidayatullah tim pakar Covid-19 ULM memberikan komentar terkait hal  yang harus dilakukan pemerintah daerah ketika lonjakan kasus terjadi yakni memberlakukan semua alat kebijakan yang dapat digunakan untuk menekan laju penularan Covid-19.

“Seperti penguatan penerapan protokol kesehatan, peningkatan testing dan tracing, penyiapan rumah sakit dan isolasi terpusat, serta vaksinasi. Begitu pula sangat penting menurunkan mobilitas penduduk saat ini,” tutur Hidayat pada jejakrekam pada Selasa (8/2/2022). (jejakrekam)

Penulis Sheila Farazela
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.