Program Subsidi Bunga KUR Mampu Pulihkan Ekonomi

0

PENGAMAT Ekonomi asal Kalimantan Selatan Dr H Mohammad Zainul menilai, program subsidi bunga 3 persen melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional di saat pandemi Covid-19 ini.

MAKIN banyak pelaku usaha segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) membutuhkan pinjaman lunak untuk menyelamatkan dan mengembangkan bisnis usahanya lewat KUR di tengah pandemi Covid-19. Tentu berdampak positif bagi pemulihan ekonomi,” ujar Mohammad Zainul, Selasa (8/2/2022).

Menurut alumni doktor Universitas Brawijaya Malang ini, KUR hadir menawarkan bunga yang cenderung lebih lunak dibandingkan dengan fasilitas pembiayaan pada umumnya (komersial). “Persoalan permodalan sangat penting bagi pelaku usaha kecil. Sebab itu kebijakan pemerintah memberikan subsidi bunga 3 persen harus direspon positif pelaku usaha,” tambah mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kalimantan ini.

Ia berkeyakinan kondisi ekonomi tahun 2022 akan lebih bagus ketimbang tahun 2021 lalu. Karena itu, pelaku UMKM mampu memanfaatkan permodalan lewat KUR. “Nah ketika permodalan KUR, tinggal pemasaran saja lagi. Saya kira pelaku mampu memasarkan produk yang ditawarkan, seperti melalui media online dan media sosial. Tinggal pelaku usaha, apakah bisa menguasai teknologi sehingga produk yang dihasilkan dapat terjual,” tandas pria yang mengambil studi administrasi bisnis ini.

Untuk itu, Ia berharap lembaga perbankan dapat memenuhi dan melaksanakan keputusan pemerintah dalam pemberian subsidi bunga 3 persen KUR. “Jadi perbankan harus taat untuk menjalankan keputusan perpanjangan memberikan subsidi bunga KUR 3 persen selama 6 bulan (hingga Juni 2022). Artinya, pemerintah yang membayar subsidi bunga 3 persen itu,” paparnya.

Wakil Rektor I Uniska ini mengakui, selama pandemi Covid-19 tentu saja ada usahanya sempat berhenti atau tutup. Pilihan hanyalah KUR, karena diminati pelaku UMKM. Jadi KUR juga mengalami transformasi dengan perluasan plafon, penambahan plafon, juga kemudian lebih banyak alokasi untuk usaha-usaha yang sifatnya produktif. “Pelaku usaha juga harus menjaga tanggung jawabnya terhadap pinjaman KUR, supaya ke depan akan mudah mendapatkan pinjaman KUR berikutnya. Ini menyangkut kejujuran,” bebernya.

Berbagai kemudahan yang telah diberikan pemerintah, jelasnya, mulai dari sisi permintaan hingga sisi produsen melalui stimulasi KUR ini menjadi kombinasi kebijakan yang tepat untuk membangun kepercayaan masyarakat, sehingga mendukung peningkatan daya beli.

Direktur Kepatuhan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Achmad Solichin Lutfiyanto mengatakan pihaknya menyalurkan 80,5 persen dari total kreditnya yang diperuntukkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Disampaikan oleh OJK pada 2024 kita harus capai 30 persen untuk porsi kredit untuk UMKM. Itu BRI pasti berkontribusi karena terakhir kredit untuk UMKM sudah 80,5 persen,” ucap Solichin dalam webinar “Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM”.

Menurutnya, kabar gembira buat pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia. Untuk mendapatkan modal usaha melalui dana KUR hingga 50 juta rupiah, tidak diperlukan agunan. Pengajuan kredit Dana KUR semakin mudah, bisa datang langsung ke kantor BRI terdekat atau bisa juga melalui online.

Siapkanpengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI tahun 2022 bagi pelaku usaha  mikro dan UMKM. Program ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM. (jejakrekam)

Penulis afdi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.