Hanya Getek, Komentar Warga : Rencana Jembatan Sei Jingah Sudah Ada Sejak Zaman Nabi Daud!

0

HUBUNGAN warga Sungai (Sei) Jingah dengan Sungai Bilu, Pengambangan atau Seberang Masjid, terpisahkan Sungai Martapura.

SEDARI lama, koneksi antar warga di bantaran Sungai Martapura hanya dihubungkan dengan jasa tukang getek. Bayarannya, sekali menyeberang cukup murah hanya dua ribu perak.

Warga Sungai Jingah jika ingin bekerja ke seberang atau berbelanja ke Pasar Kuripan, memanfaatkan jasa getek. Jam operasional jasa penyeberangan dengan jukung (perahu) yang dikayuh itu tak menentu. Namun, kebanyakan sejak pagi hari hingga sore hari.

“Biasanya warga Sungai Jingah kalau ingin menyeberang ke Sungai Bilu, kebanyakan naik getek. Terutama yang tidak punya motor, kebanyakan mereka bekerja di Duta Mall, toko-toko yang ada di Jalan Veteran dan Jalan Kampung Melayu Darat, atau ke Pasar Kuripan,” kata Anang, warga Jalan Simpang Sungai Bilu kepada jejakrekam.com, Rabu (2/2/2022).

BACA : Kena Kebijakan Ikat Pinggang, Fajar Desira Akui Rancang Jembatan Sungai Jingah

Anang pun mengakui sebenarnya sejak lama warga Sungai Jingah dan termasuk warga Sungai Bilu, Seberang Masjid dan Pengambangan bisa terkoneksi lewat jembatan. “Rencana Jembatan Sei Jingah sudah ada sejak zaman Nabi Daud. Tapi tak pernah terealisasi,” celutuk Anang, sembari bercanda.

Ia mengungkapkan pernah ada tim survei atau teknis dari Pemkot Banjarmasin mendata ke kawasan pemukiman warga di Jalan Simpang Sungai Bilu, persisnya di Intake PDAM Bandarmasih di kawasan itu. “Tapi rencana itu tak pernah terwujud. Kami di sini sudah lama mendengar rencana itu,” kata Anang.

BACA JUGA : Jembatan Pramuka-Sungai Gampa Rencana ‘Siluman’? Matnor Ali: Diusulkan Jembatan Sungai Jingah!

Ia bercerita pada 2010 lalu, pernah ada usulan untuk membangun Jembatan Sei Jingah yang terhubung dengan Jalan Simpang Sungai Bilu. Namun, lama kelamaan, rencana itu tinggal wacana dan mulai dilupakan warga. “Sudah lama, ya sejak zaman Nabi Daud sudah ada rencana itu,” katanya lagi, terkekeh.

Jalur alterntif di Jalan Simpang Bilu yang menjadi poros penghubung dalam rencana pembangunan Jembatan Sei Jingah. (Foto Asyikin)

Anang mengakui dengan adanya Jembatan Sei Jingah, maka moda penghubung ke wilayah utara dan timur Banjarmasin bisa lebih mudah. Bahkan, bisa memecah kemacetan yang sering terjadi di kawasan Kampung Melayu Darat.

“Sebenarnya, kami setuju saja. Kalau itu jadi, ya mungkin rumah-rumah kami yang berada di tepi Sungai Martapura akan ikut tergusur. Itu konsekuensi jika ada rencana bangun jembatan baru,” kata Anang lagi.

BACA JUGA : Dibanding Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Rosehan : Jembatan Sungai Jingah Lebih Prioritas!

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Matnor Ali F pun mengatakan dengan adanya pernyataan mantan Kepala Bappeda Banjarmasin Nurul Fajar Desira membuktikan jika Jembatan Sei Jingah jauh lebih diperlukan warga, dibanding Jembatan Pramuka-Sungai Gampa.

“Ini jadi sinkron dengan keinginan DPRD Banjarmasin agar Jembatan Sei Jingah yang lebih diprioritaskan. Saat itu, saya menjabat Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin saat rencana Jembatan Sei Jingah itu diekspose saudara Fajar,” kata Matnor Ali.

BACA JUGA : Dibahas Jembatan Sungai Jingah, Kok Muncul Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa

Menurut dia, polemik soal Jembatan Sei Jingah dan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa bisa segera diakhiri, khususnya di DPRD Banjarmasin.

“Kini DPRD Banjarmasin bisa mendorong untuk segera mengalokasikan anggaran pembangunan Jembatan Sei Jingah. Kemudian, dinas teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin bisa segera mengajukan rencana pembangunan Jembatan Sei Jingah untuk dianggarkan dalam APBD mendatang,” kata Matnor.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2022/02/02/hanya-getek-komentar-warga-rencana-jembatan-sei-jingah-sudah-ada-sejak-zaman-nabi-daud/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.