PTM Ditiadakan, Kini Siswa SMPN 19 Banjarmasin Ikuti Pembelajaran Jarak Jauh

0

TIGA SMP di Kota Banjarmasin ditutup sementara. Ini gara-gara ada belasan siswa yang diduga terpapar Covid-19, hingga ditetapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dikembalikan ke pembelajaran jarak jauh (PPJ).

TIGA SMP itu adalah SMPN 1 Banjarmasin, SMPN 2 Banjarmasin dan SMPN 19 Banjarmasin yang diberlakukan PPJ selama sepekan sejak Senin (31/1/2022) hingga Minggu (6/2/2022).

Salah satunya SMPN 19 Kota Banjarmasin. Sekolah terletak di Jalan AMD XII RT 27 Nomor 39, Pemurus Dalam, Banjarmasin Selatan ditutup. Hingga tak ada aktivitas belajar mengajar seperti biasanya di sekolah.

Dilaporkan ada siswa di sekolah ini yang diduga terinfeksi Covid-19. Sekolah pun tampak sepi, hanya ada dua karyawan tata usaha (TU) yang bekerja. Sayangnya, karyawan TU ini enggan berbicara banyak soal dugaan siswa terpapar Covid-19. Mereka menyarankan untuk menanyakan hal itu kepada kepala sekolah.

BACA : Tak Ada Laporan Positif Covid-19, PTM Full 100 Persen SD-SMP di Banjarmasin Dilanjutkan

“Anda bisa melihat sendiri situasi sekolah yang sepi. Memang tidak ada siswa yang masuk ke sekolah lagi. Soal apakah siswa itu terpapar Covid-19 atau tidak, silakan tanya kepada kepala sekolah. Yang pasti, memang tidak ada PTM lagi,” ucap karyawan TU SMPN 19 Banjarmasin enggan namanya dikutip kepada jejakrekam.com, Senin (31/1/2022).

Dia pun seperti tak bersahabat dengan awak media. Hanya menjawab ketus ditanya soal nomor kontak kepala sekolah guna mengkonfirmasi dugaan adanya siswa terpapar Covid-19.

“Saya juga tidak apakah ada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin ke sini untuk koordinasi soal penanganan Covid-19. Silakan tanya kepada kepala sekolah,” jawabnya ketus.

BACA JUGA : Siswa Diduga Terpapar Covid-19, 3 SMP di Banjarmasin Terpaksa Ditutup Sementara

Sementara itu, dari informasi diperoleh jejakrekam.com, dikabarkan para siswa yang diduga terpapar Covid-19 bukan varian Omicron.

“Ya, dari sampel acak yang kami dapat, para siswa yang diduga terpapar Covid-19, bukan varian Omicron. Namun, ini harus diwaspadai karena ada tren kenaikan kasus Covid-19 di Banjarmasin, dari awalnya hanya satu kasus melonjak jadi tujuh hingga delapan kasus dalam sehari,” kata Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Norlatifah kepada jejakrekam.com, Senin (31/1/2022).

BACA JUGA : Kerjasama Masyarakat dan Pemerintah Kunci Tangani Covid 19

Politisi perempuan Golkar ini berharap agar proses pelacakan baik melalui sampel acak kepada para siswa yang diduga terpapar, termasuk kontak erat dilakukan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, termasuk melibatkan petugas puskesmas sebagai garda terdepan.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.