Balas Komentar Isnaini, Ichwan Noor Chalik : Kritik Pemkot Banjarmasin Silakan, Asal Objektif!

1

SOROTAN Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Muhammad Isnaini memancing reaksi Ichwan Noor Chalik. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin ini pun menepis tudingan legislator Gerindra itu.

PERNYATAAN Isnaini agar Pemkot Banjarmasin lebih fokus dalam penanganan banjir dibanding hanya sekadar mengejar proyek prestius membangun Jembatan Pramuka-Sungai Gampa senilai Rp 175 miliar, dinilai Ichwan terlalu sumir.

“Masalah banjir tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkot Banjarmasin. Sebab, penangana banjir termasuk banjir bandang atau rob harus dilakukan secara holistik oleh semua stakeholder, bukan hanya Banjarmasin. Tapi juga melibatkan Pemprov Kalsel termasuk kabupaten tetangga yang berada di hulu Sungai Martapura,” kata Ichwan Noor Chalik kepada jejakrekam.com, Selasa (25/1/2022).

Menurut dia, masalah banjir rob yang melanda Banjarmasin karena hal itu fenomena alam, apalagi posisi ibukota Kalsel ini berada lebih satu meter di bawah permukaan air laut. “Jadi, ketika air sungai naik atau pasang, maka Banjarmasin sudah pasti sebagian daerahnya terendam air,” ucap Ichwan.

BACA : Daripada Bangun Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Isnaini: Fokus Atasi Banjir Dulu!

Mantan Kepala Dinas Tata Kota Banjarmasin ini melihat justru pemerintah kota di masa kepemimpinan Walikota Ibnu Sina dari periode pertama hingga periode kedua bersama Wakil Walikota Arifin Noor benar-benar serius dan sungguh-sungguh dalam mengurangi dampak banjir rob.

“Ya, seperti pengerukan dan normalisasi sungai- sungai kecil. Kemudian,  pembangunan dan rehabilitasi drainase dan gorong-gorong di seluruh wilayah Banjarmasin,” tuturnya.

“Dalam penilaian dan pengamatan saya, ikhtiar Pemkot Banjarmasin sudah sangat memadai. Tentu tidak bisa sim salabim, begitu ditangani banjir langsung hilang,” cetus Ichwan lagi.

Dia pun menolak desakan agar rencana pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa dibatalkan karena nilainya terlalu jumbo. Karena, yang lebih urgen dihadapi Banjarmasin adalah persoalan banjir.

BACA JUGA : ‘Tebang’ Baliho Bando di Jalan A Yani, Isnaini Tuding Walikota Ibnu Sina Langgar Kesepakatan

“Pembangunan infrastruktur memang penting. Terlalu naif jika seorang anggota dewan membandingkan soal banjir dengan rencana pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa. Dua rencana ini harus berjalan secara simultan dan beriringan. Apalagi, pembangunan infrastruktur itu menjadi indikator kemajuan sebuah kota,” tutur Ichwan.

Menurut Ichwan, dengan pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa akan membuka akses kawasan Banjarmasin Timur dan Utara yang terkoneksi lewat jembatan, sehingga bisa berdampak pada perekonomian dan sosial kemasyarakatan di kawasan itu.

“Apalagi, dengan adanya akses jembatan dan jalan baru bisa memperlancar arus lalu lintas dan perpindahan barang serta orang dari wilayah Banjarmasin ke daerah penyangga seperti Kecamatan Alalak, Barito Kuala,” papar Ichwan.

BACA JUGA : Kritik Plt Kepala Satpol PP, Isnaini : Jangan Bikin Gaduh di Pandemi Covid-19

Mengenai jumbonya anggaran Jembatan HKSN hingga menelan dana Rp 70 miliar lebih, Ichwan juga angkat bicara. Menurut dia, kondisi jembatan lama tidak lagi memadai untuk akses penghubung wilayah barat dan utara Banjarmasin.

Apalagi, menurut Ichwan, kondisi Jembatan HKSN yang lama hanya jalan sekunder, berbeda dengan jembatan baru akan porosnya mengarah ke jalan nasional (lingkar selatan).

“Jembatan lama HKSN juga tak bisa lagi menampung volume kendaraan bermotor. Apalagi, pertumbuhan kendaraan bermotor di Banjarmasin terus meningkat dan tinggi tiap tahun. Tentu saja, dibutuhkan jembatan yang representatif,” tutur Ichwan.

Saat dirinya masih aktif di Dishub Kota Banjarmasin, Ichwan mengatakan akibat kondisi jembatan lama HKSN tidak memadai lagi, terpaksa diberlakukan pembatasan volume kendaraan.

BACA JUGA : Perseteruan Dishub-Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Isnaini Serang Balik Ichwan

“Jadi, hemat saya, mengeritik dan mengeritisi kinerja Pemkot Banjarmasin dari anggota dewan, sah-sah saja dan wajar. Tetapi harus secara objektif dan tidak asal kritik,” sebut Ichwan.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar Matnor Ali mengungkapkan penanganan banjir tidak dikesampingkan oleh Pemkot Banjarmasin.

“Untuk penanganan banjir menggunakan dana APBD Banjarmasin. Sedangkan, rencana rencana pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa itu menggunakan dana APBN,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi
1 Komentar
  1. Ricky lesmana berkata

    Sebaiknya khusus dalam menangani banjir di kota banjarmasin ini adalah menjadi tg jwb propinsi bkn semata mata dibebani oleh pemkot banjarmasin,mengapa?krn penyebab banjir di kota banjarmasin selain krn naiknya volume air laut pd wktu ttt juga krn banjir kiriman dari daerah hulu sungai…krn melibatkan banyak wilayah shg dlm penyelesaian kasus ini kepala daerah msg2 diundang ke banjarmasin dan duduk bersama gubernur utk mencari solusi penanganan banjir tsb, sebaiknya belajar dfn jakarta dlm hal ini sekalipun mgkn karakteristik demografi berbeda tapi setidaknya ada sedikit ilmu penanganan banjir di jakarta yg bisa kita petik

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.