Daripada Bangun Jembatan Pramuka-Sungai Gampa, Isnaini: Fokus Atasi Banjir Dulu!

0

KETUA Komisi III DPRD Banjarmasin Muhammad Isnaini angkat bicara soal rencana megaproyek bernilai Rp 175 miliar untuk sekadar membangun Jembatan Pramuka-Jalan Sungai Gampa pada 2023 mendatang.

LEGISLATOR Partai Gerindra ini menegaskan banyak hal yang krusial dan skala prioritas lebih diutamakan, dibanding hanya mengejar sebuah proyek prestius hingga menelan dana ratusan miliar dengan skema tahun jamak (multiyear).

“Selama ini soal rencana pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa sepanjang 3,8 kilometer itu juga tidak pernah dibicarakan dengan DPRD Banjarmasin. Apalagi, jika nanti sumber dananya berasal dari APBD Banjarmasin,” kata Muhammad Isnaini kepada jejakrekam.com, Minggu (23/1/2022).

Untuk koreksi, Jembatan Pramuka-Jalan Sungai Gampa ini berada di wilayah Kelurahan Sungai Jingah, bukan Sungai Gampa Rantau Badauh Barito Kuala (Batola). Dengan bentang jembatan yang panjang sejauh 3,5 kilometer tentu tembus ke Desa Semangat Karya, Kecamatan Alalak, Batola.

BACA : Digarap Mulai 2023, Ini Rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa Bernilai Rp 175 Miliar

“Kalau melihat dari penjelasan pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin tergambar jelas pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa ini merupakan megaproyek yang menelan dana ratusan miliar. Darimana uangnya? Seolah-olah Banjarmasin ini kelebihan uang seperti DKI Jakarta,” kritik Isnaini.

Apalagi, menurut dia, status Jalan Pramuka merupakan kewenangan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel sebagai perwakilan pemerintah pusat, hingga melibatkan dua daerah; Banjarmasin-Barito Kuala sehingga ada domain Pemprov Kalsel.

“Daripada bangun jembatan bernilai ratusan miliar dalam skema tahun jamak, lebih baik Pemkot Banjarmasin fokus dalam penanganan masalah banjir dulu. Ini jauh lebih urgen karena dampaknya sangat dirasakan warga Banjarmasin,” kata Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Sebar 10 Pompa Air, Dinas PUPR Banjarmasin Janji Anggaran Normalisasi Sungai Lebih Besar

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Gerindra, Muhammad Isnaini. (Foto Dokumentasi JR)

Menurut Isnaini, soal penanganan ancaman banjir di Jalan Veteran dan normalisasi sungai saja tidak berlanjut, sehingga terkesan rencana pembangunan Jembatan Pramuka-Sungai Gampa itu hanya untuk mengalihkan isu.

“Beda jika Banjarmasin sudah mampu menggenjot dan mengoptimalisasikan pendapatan asli daerah (PAD), bisa saja ada proyek besar. Tapi sekarangnya angka PAD Banjarmasin hanya di kisaran Rp 300 hingga Rp 400 miliar, bahkan termasuk kategori zona merah yang dilabeli pemerintah pusat. Ini artinya, potensi PAD Banjarmasin belum tergali optimal,” cetus anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banjarmasin ini.

Isnaini mengatakan pembanguna Jembatan HKSN yang sudah menelan dana lebih Rp 70 miliar bahkan dibiayai dua kali APBD 2020 dan 2022, di luar ekspatasi awal.

“Jembatan HKSN yang bentangnya tidak sepanjang rencana Jembatan Pramuka-Sungai Gampa itu saja belum beres sampai sekarang.  Harusnya bercermin dengan proyek semacam ini, jangan mengejar prestius dan terlalu dipaksakan, hingga membebani keuangan daerah,” cetus Isnaini.

BACA JUGA : RTBL Pecinan Veteran-Tendean Digodok Pemkot Banjarmasin, Ini Saran Pakar Kota ULM

Untuk diketahui, pada APBD 2021 telah digarap feasibility study (FS) atau studi kelayakan untuk rencana pembangunan jalan dan jembatan Pramuka-Sungai Gampai senilai Rp 370 juta. Proyek ini dimenangkan PT Padrusaka Konsultan asal Bandung dengan harga negosiasi Rp 350,6 juta lebih.

Berlanjut dengan proyek detail engineering design (DED) senilai Rp 600 juta. Kemudian ditawar pemenang tender  PT Winaya Konteks Kharisma Banjarmasin dengan harga nego Rp 477,3 juta bersumber pada APBD 2021.

BACA JUGA : Sudah Telan Dana Rp 70 Miliar Lebih, Komisi III DPRD Banjarmasin Awasi Proyek Jembatan HKSN

Demi menggolkan megaproyek ini, bersumber pada APBD 2022 ini akan dilanjutkan untuk pembebasan lahan di kawasan Jalan Pramuka dan Jalan Sungai Gampa, Sungai Jingah. Sebab, rencananya jembatan ini digarap pada 2023 dengan taksiran biaya mencapai Rp 175 miliar, karena menyambung ke wilayah Barito Kuala, khususnya di Desa Semangat Karya, Kecamatan Alalak.(jejakrekam)

Catatan Redaksi : Ada keterangan diubah dalam nilai proyek studi kelayakan (FS) yang awalnya miliar menjadi juta.

Pencarian populer:jembatan sungai jingah mulai di bangu
Penulis Iman Satria/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.