Insiden Kecelakaan Damkar Terulang, DPRD Banjarmasin Gelar RDP Matangkan Aturan Kerja BPK

0

INSIDEN kecelakaan mobil BPK dengan pengendara roda dua di Jalan Sutoyo S Banjarmasin berbuntut panjang. Usai peristiwa tersebut, banyak pihak menilai sudah saatnya operasional damkar di kota seribu sungai diatur lebih ketat, sebab insiden itu terjadi berulang.

DPRD Banjarmasin lantas merespons dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP), pada Rabu (19/1/2022). Pertemuan bersama Satlantas, Dinas Perhubungan, Satpol PP, hingga Balakar 654 Banjarmasin ini untuk membahas lebih jauh terkait rekomendasi draf revisi perda soal pemadam kebakaran.

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali, mengatakan ada beberapa kesimpulan yang dihasilkan dalam RDP. Pertama soal zonasi atau wilayah kerja damkar.

Diketahui, selama ini wilayah kerja damkar dibagi per kecamatan. Namun, ke depan zonasi akan digodok dengan pembatasan wilayah sungai.

“Misalnya di Kampung Melayu, (BPK) yang di seberang sungai tidak boleh lagi menyeberang. Misal kebakaran di Pasar Lama, yang diseberangnya tidak boleh lagi menyeberang,” kata Matnor.

BACA JUGA: Dari Sidak Posko Damkar hingga Latihan Safety Driving, Ini 5 Kesepakatan dengan BPK/PMK

Untuk mempermudah pengawasan penerapan zonasi yang dimaksud, ia juga mengharapkan Balakar 654 Banjarmasin dapat membentuk satuan tugas (satgas) terkait operasional pemadam kebakaran.

Selanjutnya, dalam RDP tersebut, forum juga menyinggung soal uji KIR armada BPK dan perlunya verifikasi driver yang memiliki SIM.

BACA JUGA: Respon Insiden Tabrakan Damkar di Teluk Dalam, Direktur BLF Desak Pemda Turun Tangan

“Lewat KIR, akan kita berikan surat keterangan layak jalan dalam menjalankan operasionalnya sebagai armada kebakaran. Kita tempel stiker bahwa mereka telah dilakukan KIR, ini akan memperkecil atau mengurangi aspek kecelakaan itu,” ujar politisi Golkar tersebut.

Apalagi, kata Matnor, jumlah pemadam Banjarmasin saat ini terbanyak dari wilayah lainnya dan pihaknya akan membina sesuai aturan.

“Sekarang ini kan, kuantitas lebih besar tapi kualitas kecil. Saat ini, kita berusaha berbalik yaitu kualitasnya besar dan kuantitasnya kecil, biar kualitas pemadamnya bagus,” tegas Matnor. (jejakrekam)

Penulis M Rahim Arza
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.