Akibat Banjir Siring Bendung Pitap Ambruk, Balai Sungai Janji Akan Dilakukan Perbaikan

0

SIRING bagian luar bangunan utama Bendung Pitap yang berada di Desa Nungka Kecamatan Awayan kembali ambruk.  Ambruknya siring yang berada di sisi pinggir kiri bendung ini disinyalir akibat banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.

ADUL warga sekitar bendung Pitap mengatakan, jika ambruknya siring bendung tersebut sudah terjadi lebih dari sebulan yang lalu, tepatnya sesaat setelah banjir akhir tahun lalu.

“Iya ambruk pas banjir kemarin,” ujar Adul saat dimintai komentarnya saat ditemui di areal bendung Pitap saat dirinya memancing, Senin (17/1/2022).

Dilihat di lokasi, siring luar bangunan Bendung Pitap yang ambruk lumayan panjang dan lebar. Selain itu, juga terdapat retakan-retakan pada bagian siring lainnya di sekitar siring yang ambruk tersebut.

BACA : Diterjang Arus Air Deras, Siring Bendungan Pitap Longsor

Jika tidak dilakukan perbaikan atau penangan segera, dikhawatirkan bagian lain dari siring tersebut juga akan turut ambruk karena sudah terlihat retakan-retakan lainnya.

Terkait kerusakan siring bendung Pitap tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II sebagai pemilik atau penanggung jawab bendung Pitap sudah mengetahuinya dan melakukan pengusulan perbaikan.

“Usulan program perbaikan sudah kita dikirimkan bulan Desember lalu ke direktorat  OP kementerian dengan usulan tanggal darurat sesuai SK Bupati terkait tanggap darurat, namun ini diperlukan waktu proses ini,” ujar Kasatker dari BWS Kalimantan II Nova Swara , saat dimintai tanggapannya, Selasa (18/1/2022).

Namun kata Nova, pihaknya juga mengajukan anggaran tambahan ke direktorat OP untuk perbaikan siring tersebut, dimana usulan tersebut sedang diajukan.

“Intinya kita akan melakukan perbaikan atau penanganan siring tersebut secepatnya, jika anggarannya tersedia,” tegasnya.

Sekedar diketahui, proyek pembangunan Bendung Pitap ini awal pembangunannya didanai melalui sharing APBD dan APBN dan kemudian diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,di bawah Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II dan selesai dibangun 2018 silam.

Bendungan Pitap sendiri, merupakan salah satu rencana pengembangan areal irigasi baru di Kalsel, Daerah Irigasi (DI) Pitap diharapkan dapat mengairi sawah seluas lebih kurang 4.000 hektare dan juga meningkatkan produksi pangan dengan menggunakan sistem tanam dua kali dalam satu tahun.

Pembangunannya sendiri, dimulai saat Tahun Anggaran 2004 pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp11 Miliar lebih, lalu tahun anggaran 2005 Rp 14 Miliar lebih dan 2006 sebesar Rp 22 miliar lebih.

Selanjutnya, 2007 Rp 19 miliar lebih, tahun anggaran 2008 Rp9 Miliar lebih,  2011 Rp 22 Miliar lebih, 2016 Rp 85 miliar lebih untuk penyelesaian proses pembebasan lahan dan pembangunan fisik untuk areal saluran/jaringan irigasi sekunder dan tersier dan dilanjutkan tahun  2017 dengan pekerjaan penyelesaian saluran sekunder dan tersier.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.