‘Siska Ku Intip’ Program Disbunnak Sejahterakan Masyarakat

0

PROGRAM percepatan swasembada sapi potong menjadi salah satu fokus pembangunan Kalsel, sehingga tidak lagi menjadi importir daging, tetapi bisa menyuplai ke luar daerah.

DALAM hal ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengajak perusahaan sawit untuk mengintegrasikan pengembangan perkebunan sawit dan peningkatan produksi peternakan sapi untuk mempercepat swasembada daging daerah.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi mengatakan, melalui program integrasi sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma (Siska Ku Intip), selama ini kesejahteraan peternak pun juga bisa meningkat tajam.

BACA: Australia Dukung Kalsel Integrasikan Sawit-Sapi

“Integrasi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kalsel, melalui peningkatan produksi sapi, dengan memanfaatkan lahan perkebunan sawit. Integrasi ini dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Kalsel, ujarnya kepada awak media, Kamis (30/12/2021) di Banjarbaru.

“Peternakan sapi yang dikembangkan akan menggiring pengembangan bisnis produk turunannya, seperti bisnis pengolahan daging menjadi produk lain, yang tentu dapat menyerap tenaga kerja,” bebernya.

Suparmi menyebutkan, Kalsel adalah populasi sapi potong terbesar di Kalimantan. Jumlah populasinya sebesar 148 ribu ekor lebih, sedangkan Pedet atau anakkannya tiap tahun mengalami peningkatan. “Tahun ini sebanyak 35.500 ekor, tentu peluang pengembangan ternak sapi potong di Kalsel terus bisa dilakukan, apalagi Kalsel sebagai daerah penyangga ibukota negara baru,” ujarnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.