Dibayangi NRW di Atas 20 Persen, Kinerja dan Kontribusi PDAM Bandarmasih Tetap Oke

0

TINGKAT kehilangan air atau NRW (Non Revenue Water) masih menjadi momok bagi PDAM. Tak ayal berbagai upaya pun terus dilakukan oleh PDAM untuk menekan tingkat kehilangan air.

BUKAN tanpa alasan, dengan jumlah pelanggan sekitar 192 ribu, tingkat kehilangan air (NRW) PDAM Bandarmasih tergolong cukup signifikan, lantaran ada di kisaran 28,45 persen. Bersama dengan upaya perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi, tetapi kehilangan air masih terus terjadi.

“Tahun 2021 ini NRW lebih rendah dari pada tahun 2020 kemarin yang berkisar diatas 30 persen lebih,” ungkap Dirut PDAM Bandarmasih, Yudha Achmadi kepada awak media, Senin (27/12/2021).

Dia menyebutkan perusahaan air minum itu sendiri memang tidak mampu untuk mendistribusikan air dengan tekanan tertentu, walaupun pendistribusian dilakukan dengan tekanan rata-rata nyatanya masih tetap sering terjadi kebocoran yang menyebabkan air hilang, salah satunya karena pipa utama sudah berumur cukup tua.

BACA: Bocor Lagi, PDAM Bandarmasih Anggarkan Pipa Baru Tahun 2022

“Inilah yang menjadi dilema kita, ingin menambah tidak bisa, tapi dengan tekanan standar juga tetap masih ada kebocoran,” jelasnya.

Apalagi dalam dua tahun terakhir adalah masa yang paling sulit. Cakupan pelayanan PDAM Bandarmasih per 2021, berdasarkan audit perusahaan hanya mencapai 85 persen, jauh menurun dari pada tahun sebelumnya yang telah mencapai 99 persen. Hal ini disinyalir terjadi karena pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Diakui, konsumsi pelanggan di 2021 mencapai hampir 19 kubik per bulannya, ini sesuai dengan yang sudah ditargetkan oleh perusahaan. “Walaupun di kondisi pandemi, alhamdulillah konsumsi air masyarakat masih tinggi,” ujar Yudha Achmadi.

Terkait kebocoran yang terus terjadi, pihaknya terus berupaya untuk menekan tingkat kebocoran itu. Kini mencoba dengan cara memperbaiki jaringan perpipaan, tanpa menambah tekanan. Kemudian direncanakan penggantian pipa 800 mm di tahun 2022, dari IPA 1 A Yani hingga Sutoyo.

BACA JUGA: Klaim Bisa Atasi Alalak Tengah dan Sungai Andai Diakuri Dewas PDAM Bandarmasih

“Awalnya, direncanakan untuk membangun reservoir, namun setelah dikaji oleh konsultan ahli secara teknis kawasan tersebut tidak memungkinkan untuk dibangun reservoir dengan kapasitas besar. Atas pertimbangan itu maka dirubah dengan membesarkan diameter pipa agar air dapat terdistribusi dengan baik, sehingga menambah pipa menjadi 800 mm,” ujarnya.

Disamping masih ada tingkat kebocoran yang masih terjadi, pemasangan pipa pun saat ini masih terkendala dengan perizinan.

“PDAM diharuskan untuk konsultasi lebih dulu dengan pihak Balai Jalan Nasional, dengan meminta analisa dampak lingkungan dan lalu lintas. Pemasangan tidak bisa serta merta langsung dilakukan, karena harus melalui berbagai pertimbangan. Mekanismenya nanti tergantung dari rekomendasi yang diberikan, karena terkait dengan hajat orang banyak,” jelasnya.

Berikutnya, untuk tahun 2022 nanti, PDAM Bandarmasih akan merencanakan pemasangan pipa di Kelurahan Sungai Andai. Karena diakui pipa ke arah utara sebelah kanan diameternya kurang, tidak sejalan dengan prediksi, laju pertumbuhan penduduk Sungai Andai lebih cepat dari perkiraan. Akibatnya, ketika ada gangguan atau kebocoran pemulihannya memakan waktu yang cukup lama.

BACA LAGI: Inovasi Pengembangan Aplikasi GIS BAIMAN, PDAM Bandarmasih Raih Bhumandala 2021

“Pemasangan pipanya dilakukan dengan menarik dari IPA 2 Pramuka ke Benua Anyar. Lalu dari Benua Anyar disambung ke perempatan Sungai Andai. Selain pemasangan pipa, upaya optimalisasi pelayanan, PDAM Bandarmasih juga akan membangun reservoir di Sungai Andai yang lokasinya telah siap.

Selain itu, Yudha Achmadi berharap di 2022 perencanaan terkait pemasangan pipa di jalan Sutoyo S, air baku di Sungai Bilu juga dapat terealisasi.

PDAM Bandarmasih juga menyampaikan hal lain, tentang membuka rekrutmen pekerja kontrak di 2022 mendatang. Sebab dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, cukup banyak karyawan yang telah pensiun.

Rekrutmen ini diumumkan secara terbuka, dan dapat diakses melalui website https://www.pdambandarmasih.com/karir. “Secara rasio makin kecil, kalau terlalu sedikit cukup mengkhawatirkan,” ungkap Yudha Achmadi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.