Penuh Sampah dan Gulma, Jalur Sungai Handil Bakti Sengaja Dibiarkan Mati?

0

JALUR Sungai Handil Bakti yang terkoneksi dengan Sungai Alalak dan beberapa aliran sungai di wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola) terkesan dibiarkan mati sendiri.

PELEBARAN ruas Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan Marabahan serta Kalimantan Tengah ini pun kian hari makin menepikan fungsi Sungai Handil Bakti.

Bahrani, warga Handil Bakti mengakui gara-gara pelebaran jalan poros Kalsel-Kalteng, keadaan Sungai Handil Bakti seakan dibiarkan mati sendiri. Saat ini, tumpukan sampah dan gulma telah memenuhi permukaan sungai, hingga mengalami pendangkalan parah.

“Sungai Handil Bakti tak lagi berfungsi sebagai jalur moda transportasi sungai. Padahal, sebelumnya sebelum banyak jembatan dibangun rendah, kelotok para pedagang dari Terantang sudah tak terlihat lagi,” ucap Bahrani kepada jejakrekam.com, Minggu (26/12/2021).

BACA : Ganggu Jalur Klotok, Pipa PDAM di Atas Sungai Handil Bakti Dikeluhkan

Saat ini, menurut dia, tak ada lagi pedagang kayu galam yang sebelumnya mudah ditemukan di sepanjang Sungai Handil Bakti dan tembus ke kawasan Desa Semangat Dalam makin hari makin berkurang.

“Karena Sungai Handil Bakti kian dangkal dengan tumpukan sampah dan gulma, ini menjadi hambatan tersendiri bagi juragan kelotok. Sayang sekali, demi pelebaran jalan, sungai dimatikan,” kata Bahrani.

Jamaluddin, aktivis lingkungan dari Hapakat Bakumpai menyesalkan jika Sungai Handil Bakti sengaja dibiarkan mati sendiri. Menurut dia, aktivitas perdagangan dengan menggunakan perahu atau kelotok masih terlihat di kawasan Semangat Dalam, Handil Bakti, Kecamatan Alalak.

“Bahkan, pasar terapung di Semangat Dalam itu masih hidup. Karena, banyak pedagang dari Terantang, Alalak dan Lok Baitan juga datang ke tempat itu. Sayang jika alur sungai yang menghubungkan kawasan Handil Bakti ini tidak dirawat dan dibenahi,” kata Jamaluddin.

BACA JUGA : PKL Handil Bakti Kecewa Siring Tak Kunjung Dibangun

Menurut dia, di kawasan itu justru tumbuh subur pedagang dengan menggunakan mobil pickup hampir di sepanjang Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti. Bahkan, tidak ada pengaturan ketat soal ketinggian jembatan agar kelotok bisa lewat.

“Bayangkan, jembatan baru yang menghubungkan Handil Bakti dengan Kebun Jeruk juga dibangun rendah. Ini jelas mematikan jalur transportasi sungai,” ucap Jamaluddin.

Apalagi, menurut dia, Sungai Handil Bakti merupakan anak Sungai Alalak yang menghubungkan Banjarmasin dengan Batola, sehingga sudah sepatutnya dibenahi.

“Jika dibiarkan mati sendiri, maka tak hanya menghilangkan budaya sungai yang menjadi identitas daerah juga bisa mengakibatkan daya tampung air untuk mengantisipasi banjir di kawasan Handil Bakti akan makin berkurang,” papar Jamaluddin.

BACA JUGA : Ruas Jalan Handil Bakti Segera Dibenahi, Anggota DPRD Kalsel Ingatkan Angkutan Sawit Patuhi Aturan

Dia pun setuju jika pembenahan Sungai Alalak bersama jaringannya di wilayah Batola dan Banjarmasin harus melibatkan dua pemerintah daerah; Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Batola. Terrmasuk, Pemprov Kalsel dan pemerintah pusat, karena kawasan Handil Bakti merupakan kota penyangga ibukota Kalimantan Selatan.

“Bagaimana pun, jika Sungai Alalak berikut jalur sungai ke Handil Bakti tak dibenahi, maka dampak banjir atau rob tak hanya dirasakan Handil Bakti, tapi juga Banjarmasin yang berada di wilayah perbatasan khususnya Kayutangi Ujung,” ucap Jamaluddin.

Apa tanggapan Pemkab Batola? Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor mengatakan ke depan kawasan Sungai Handil Bakti akan segera dibersihkan secara manual, sehingga jalur air ke Sungai Alalak bisa kembali terkoneksi.

BACA JUGA : Dilintasi Truk besar, Ruas Jalan Sungai Gampa Terimbas Kemacetan Parah Handil Bakti

“Melalui pembersihan itu nanti diharapkan dapat mengurangi ketinggian air di Sungai Handil Bakti. Ini mengingat kondisi Sungai Barito saat sekarang masih normal,” ucap Rahmadian  Noor.

Ketua DPD Partai Golkar Batola ini mengatakan sesuai kewenangannya, titik Sungai Handil Bakti merupakan domainnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai ( BWS) Kalimantan II.

“Dalam waktu dekat, Pemkab Batola akan segera melayangkan surat untuk pengerukan Sungai Handil Bakti. Semoga saja, Sungai Handil Bakti bisa kembali dipulihkan,” pungkas Rahmadian Noor.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.