Lewat Mabar Sampah, Siswa SDIT Al Firdaus Dhiki Sabet Juara 2 Nasional Dancow-Kemendikbudristek

0

SISWA kelas IV SDIT Al Firdaus Banjarmasin, Muhammad Dhiki Syafi’i menyabet juara 2 tingkat nasional pada bidang lingkungan gelaran Dancow bekerjasama Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

DALAM program Dancow Kreasi Anak Indonesia (DKAI) 2021, Dhiki menunjukkan kebolehannya. Semangat dalam kreasi dan inovasinya, Dhiki pun mampu bersaing 3.351 peserta sekolah dasar (SD) seluruh Indonesia hingga dapat meraih kejuaraan ini.

“Untuk mekanisme barter sejak pandemi Covid-19, kurang lebih setahun yang lalu. Banyak orang di rumah saja, berarti sampah rumah tangga akan semakin menumpuk. Banyak pula yang kesusahan karena kehilangan pekerjaan, makanya saya  berpikir bagaimana sampah bisa membantu mereka mendapat makanan atau cemilan,” ucap M Dhiki Syafi’i kepada jejakrekam.com, Jumat (24/12/2021).

Menurut Dhiki, kurangnya minat masyarakat sekitar terhadap bank sampah yang dikelola oleh nenek Dhiki. Lantas, Dhiki membuat ide barter sampah dengan sembako, makanan atau cemilan.

“Setelah Dhiki mau ikut lomba DKAI, dibikin nama Mabar Sampah, dan terinspirasi teman-teman yang kerap mengajak main game online dengan sebutan Mabar Yuk, maka terpilihlah nama Market Barter (Mabar) Sampah,” ujarnya.

BACA : Angkut 1 Ton Sampah dari Sungai Tabalong, Ini Para Pemenang Bamasung 3 Tahun 2021

Adapun, kata Dhiki, produk dari Mabar Sampah yaitu ada stand, tempat buah, kotak tisu, hiasan rumah, lampu hias dan kapal, yang semua dari bahan sampah plastik.

Untuk persiapan, diakui Dhiki, dimulai pada pertengahan Agustus dengan menyiapkan bahan-bahan. Kemudian, awal September, dimulai pengambilan video, serta proses bikin stand mabar sampah dan pembuatan kapal dari botol plastik.

“Waktu prosesnya, kurang lebih 1,5 bulan dan yang sulit itu membagi waktu untuk pembuatan video,” ucap Nanang Galuh Banjar Cilik 2019 itu.

Muhammad Dhiki Syafi’i alias Dhiki bersama timnya menunjukkan produk susu yang menggelar lomba lingkungan nasional. (Foto Istimewa)

Kata Dhiki, kadang ada kegiatan di luar seperti mengisi acara seni yaitu Bapandung dan ikut lomba-lomba online lainnya. “Jadi, benar-benar cari waktu kosong bersama tim Dhiki yang terdiri dari guru pembimbing yakni Ustadz Sigit dari SDIT Al Firdaus dan mentor kedua, Kak Halimatus yang membantui Dhiki mempelajari public speaking,” beber Dhiki.

BACA JUGA : Buang Sampah Makin Jauh, Warga Protes Penutupan TPS Pasar Kuripan Tanpa Pemberitahuan

Dalam proses itu, Dhiki juga dibantu oleh saudara kandungnya Radhika. Sang kakak Dhiki pun membantu dalam teknik pengambilan gambar secara visual. Dari merekam lewat kamera hingga mengedit hasil rekaman.

“Alhamdulillah, Ustadz Sigit mendapat penghargaan nasional sebagai guru pendamping terbaik DKAI 2021. Lalu, sebanyak 3.351 peserta dari sekolah dasar seluruh Indonesia dan semua daerah sangat baik idenya, jadi cukup sulit dalam kompetisi lomba ini,” ungkap Dhiki.

Meraih penghargaan di bidang lingkungan, Dhiki bertekad akan terus menjaga lingkungan, serta mengembangkan inovasi sampah menjadi bahan guna di masyarakat Banua. “Dhiki akan terus mencintai lingkungan dan insya Allah, Dhiki akan mempertahankan serta mengembangkan inovasi Mabar Sampah,” katanya.

BACA JUGA : Tangani Limbah Medis RS dan Puskesmas, Insinerator Siap Dibangun di TPA Basirih

Ini program andalan Dhiki bisa dikenal luas khususnya warga Kalimantan Selatan. “Semoga bisa jauh lebih bermanfaat sehingga Kalsel dapat bebas dari sampah, khususnya Banjarmasin. Bisa tambah bungas dan Baiman (Barasih wan Nyaman),” beber Dhiki.

Selaku mentor, Halimatus Sa’diah bercerita keberhasilan yang diraih Dhiki adalah buah kerja sama tim. Dibagi oleh beberapa tim di antaranya, tim ide, public speaking dan syuting video.

“Tim ide dibantu oleh nenek dan mama Dhiki, bagaimana terkait pengemasan dan memasarkan ke masyarakatnya. Dan saya melatih dari publik speakingnya,” ucap Wakil I Duta Genre Kalsel BKKBN’18 terbaik IV itu.

Menurut Halimatus, potensi yang dimiliki oleh Dhiki merupakan keahlian dalam berbahasa Banjar yang kental dengan logatnya. Kata dia, kemampuan berbahasa daerah yang terbilang kuat maka Dhiki dilatih secara tekun dalam berbahasa Indonesia.

“Layaknya lomba-lomba diikuti Dhiki, adalah Bapandung, baca puisi dan stand up comedy dengan bahasa Banjar,” tutur Duta Bahasa Kalimantan Selatan 2019 itu.

BACA JUGA : ASN Pemkot Banjarmasin Wajib Jadi Nasabah Bank Sampah

Secara perdana, diakui Halimatus, sosok cilik berbakat itu mengikuti kompetensi lomba nasional ini adalah tantangan terbesar bagi Dhiki. Keluar zona amannya, Dhiki mempelajari bahasa untuk dapat mempresentasikan hasil kreasinya.

“Apalagi menghafal naskahnya, itu mengingat selama 5 menit tanpa jeda dan mengalir. Cukup sulit,” kata Halimatus.

Halimatus melihat potensi Dhiki sangat cepat berkembang, terlebih mampu belajar ke sosialnya. Dia menyebut lomba ini adalah program yang panjang, dan Dhiki harus berinteraksi dengan masyarakat luar.

BACA JUGA : Spanduk Ancaman DLH Banjarmasin Tak Mempan, Sampah Keluarkan Bau Busuk di Jalan AMD Permai

“Pesan yang disampaikan dalam Mabar Sampah adalah kebermanfaatan dengan nilai ekonomi, yaitu dapat membantu kita. Tidak kotor, loh,” ucapnya.

Halimatus menegaskan bahwa jangan lagi memusuhi sampah karena dapat memberikan nilai hidup. “Dengan ini, harapan saya kepada Dhiki sebagai putra daerah Kalsel agar terus belajar dan mengembangkan diri,” katanya.

“Tetap fokus pada tujuan, serta konsisten dalam menjalani agar tidak kendor. Berikan terbaik dan meningkatkan derajat orangtua,” pungkas Halimatus lagi.(jejakrekam)

Penulis Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.