Sudah Sebulan, Warga Desa Batu Merah Keluhkan Jalan Seperti Kubangan Lumpur

0

SABAN hari dilindas truk bertonase besar, membuat kondisi ruas jalan nasional di Desa Batu Merah, Lampihong Kabupaten Balangan hancur seperti kubangan lumpur.

ARDIANSYAH (51 tahun), warga Desa Batu Merah mengatakan kerusakan jalan itu makin parah karena tiap hari dilindas truk-truk besar yang mengangkut barang dengan tonase berat.

“Saat ini, kondisi jalan makin hancur dan rusak parah. Sayangnya belum ada perhatian serius dari Pemkab Balangan dan Pemprov Kalsel untuk segera memperbaiki. Jika terus dibiarkan, jalan akan tambah hancur,” kata Ardiansyah kepada awak media, Senin (20/12/2021).

Menurut dia, kerusakan jalan ini sudah berlangsung sebulan lebih, karena menjadi jalur transportasi barang khususnya truk angkutan. Ditambah lagi, curah hujan tinggi yang terus mengguyur jalan, membuat aspal cepat terkelupas menyisakan timbunan tanah merah yang licin.

BACA : Sempat Terhenti, Perbaikan Jembatan Paringin Mulai Kembali Dikerjakan

“Jika pembangunan jembatan utama Paringin belum rampung, maka jalan di desa kami akan tambah hancur. Jelas, kondisi jalan seperti itu akan menghambat aktivitas keseharian warga,” kata Ardian.

Dia berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Balangan bisa turun tangan untuk segera memperbaiki atau memelihara jalan. Menurut dia, kondisi jalan terparah di Desa Batu Merah berada di RT 5.

“Karena jalan berlumpur dan aspal sudah terkelupas, di sana sini banyak lubang. Kalau turun hujan, banyak mobil dan truk yang amblas.,” ucapnya.

BACA JUGA : Retak dan Miring, DPRD Balangan Minta Titik Jalan A Yani Paringin Segara Ditangani

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, Dwi Wahyono mengungkapkan pengerjaan Jembatan Paringin yang ditarget rampung pada akhir Desember 2021, terpaksa molor. Direncanakan jembatan itu baru rampung pada Februari 2022 nanti.

“Kami memberi rentang waktu kepada pihak ketiga untuk pengerjaan. Padahal, pihak kontraktor sudah diminta untuk cepat dalam penanganan, karena Jembatan Paringin ini merupakan objek vital,” kata Dwi.

BACA JUGA : DPRD Balangan Minta Perbaikan Jembatan Paringin Dipercepat

Dia menyebut pihak kontraktor tidak profesional terhadap kalender pengerjaan proye sesuai kontrak kerja. Selain itu, Dwi mengatakan kendala anggaran juga terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang menjalankan refokusing anggaran, hingga berdampak pada anggaran di Kementerian PUPR.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.