PTM Terbatas Dibuka, Pedagang Seragam Sekolah di Pasar Ujung Murung Kecipratan Untung

0

PEMBELAJARAN tatap muka (PTM) secara terbatas yang diberlakukan pemerintah daerah di tengah pandemi Covid-19, berimbas pada peningkatan omzet penjualan baju seragam sekolah.

KONDISI ini dirasakan para pedagang di kawasan Pasar Ujung Murung dan Pasar Baru Banjarmasin. Begitu para siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA sederajat kembali ke sekolah untuk mengikuti PTM terbatas, permintaan pakaian seragam pun meningkat.  

“Ya, dibanding saat kasus Covid-19 tinggi-tingginya dan kemudian sekolah ditutup diganti belajar online,  omzet penjualan pakaian seragam pun anjlok,” ucap Riyandi, pedagang konveksi di Pasar Ujung Murung kepada jejakrekam.com, Selasa (14/12/2021).

Ia mengakui saat memasuki masa ajaran baru tahun 2021/2022, banyak orangtua datang ke Pasar Ujung Murung membeli pakaian seragam. Terutama, merek-merek tertentu yang dianggap berkualitas dan lebih kuat. Tentu saja, harganya relatif miring tak menguras kantong.

BACA : Sejak 6 Desember, 329 SMA Sederajat di Kalsel Diizinkan PTM, Disdikbud Wajibkan Siswa Divaksin

Menurut Riyandi, saat itu, omzet penjualan mengalami peningkatan sekira 30 persen dibanding beberapa bulan sebelumnya, atau saat kasus Corona tengah tinggi di Banjarmasin dan sekitarnya.

“Kebanyakan pembelian baju seragam atau kelengkapan sekolah itu tinggi saat memasuki tahun ajaran baru. Kalau boleh dibilang saat itulah panen atau bisa dapat untung banyak. Sekarang memang kondisi sudah normal, bahkan relatif sepi,” kata Riyandi.

Menurut dia, pembelian dari jumlah besar kebanyakan berasal dari luar Banjarmasin, terutama para pedagang pakaian dari Kuala Kapuas, Palangka Raya, dan Sampit, Kalimantan Tengah.

“Kebanyakan mereka membeli di Pasar Ujung Murung untuk dijual kembali di kota itu. Sayangnya, gara-gara banjir di musim penghujan, angka penjualan pun juga terimbas,” kata Riyandi.

BACA JUGA : Gegara Lama Belajar Daring; Ditanya 10 Dibagi 2, Siswa Kelas V SD Tak Bisa Jawab

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, Riyandi mengatakan ada kenaikan harga pakaian seragam untuk berbagai merek. Kisarannya sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per lembar.

Pemberlakuan PTM untuk semua tingkatan sekolah di Banjarmasin dan sekitarnya juga diakui Muhammad Yani turut berdampak pada angka penjualan peralatan sekolah dan pakaian seragam sekolah.

“Tahun ini memang ada peningkatan dibanding tahun lalu. Karena Corona, penjualan konveksi khususnya pakaian seragam sekolah mengalami penurunan drastis,” kata Yani, pedagang konveksi di Pasar Baru Banjarmasin.

BACA JUGA : Meski PPKM Level 4 Diperpanjang, PTM di Banjarmasin Tetap Dilanjutkan

Apalagi, menurut dia, saat ini pemerintah kota juga menerapkan kelonggaran di pasar, sehingga para pelanggan yang awalnya tak berani datang kini mulai kembali ke pasar.

“Kebanyakan memang para pedagang dari luar daerah yang berbelanja ke Banjarmasin. Mereka membeli dalam partaian. Omzet penjualan pakaian seragam pun mengalami peningkatan sekitar 20 hingga 30 persen dalam tahun ini,” pungkas Yani.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.