Plt Bupati HSU Husairi Abdi Sarankan Semen Conch Bikin Jalan Khusus atau Lewat Jalan Kelanis

0

PELAKSANA Tugas (Plt) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Husairi Abdi menyepakati usulan jika truk pengangkut semen dari Tabalong tak melintas lagi di jalan nasional atau jalan provinsi. Pabrik semen asal Tiongkok ini disarankan untuk bikin jalan khusus.

HAL ini menyikapi rusaknya infrastruktur di wilayah Kabupaten HSU, khususnya ruas Jalan Pelampitan dan Jembatan Pinang Habang yang kini bagian opritnya telah runtuh, akibat terus terjadi penurunan dan tak mampu menahan beban.

“Sebenarnya, usulan agar truk-truk pengangkut semen itu melintas ke Jalan Kelanis, jalan khusus tambang kemudian diangkut lewat tongkang menuju Pelabuhan Trisakti sangat bagus. Tentu kami pemerintah daerah mendukung itu,” kata Husairi Abdi kepada jejakrekam.com, Selasa (14/12/2021).

Menurut dia, angkutan semen produksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant 12 di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru juga tidak memicu persoalan dengan masyarakat. Khususnya, terkait penggunaan jalan raya maupun fasilitas publik lainnya.

BACA : Nekat Melintas di Jalan Pelampitan Amuntai Berlubang, Truk Semen Conch Terbalik

“Begitupula, pabrik semen di Baturaja, Sumatera Selatan juga sudah punya jalan khusus, tidak lagi melintas di jalan umum. Hal ini harus segera dipikirkan pabrik semen Conch (PT Conch South Kalimantan Cement) di Seradang, Haruai, Tabalong untuk membuat jalan khusus ya semacam hauling jalan tambang. Ya, jika mereka bisa menggunakan hauling Kelanis, tentu protes masyarakat yang dilintasi truk-truk semen ini akan berkurang,” kata mantan anggota DPR RI dari Fraksi PPP ini.

Kondisi Jembatan Pinang Habang yang ambruk di bagian oprit akibat tak mampu lagi menahan beban. (Foto Istimewa)

Menurut Husairi, saat ruas Jalan Pelampitan mengalami kerusakan tidak terlalu parah, Pemkab HSU sudah memperbaiki. Namun, karena saban hari terus dilindasi truk-truk bertonase besar bahkan diduga melebih kelas jalan atau daya tahan, sehingga kerusakaan pun hampir merata.

“Sebenarnya, apa yang dialami Kabupaten HSU juga dirasakan kabupaten lain. Sebab, ruas jalan yang dilewati truk-truk semen itu merupakan akses penghubung antar kabupaten dan kota di Kalsel. Makanya, kewenangannya berada di tangan Pemprov Kalsel,” tutur Husairi.

Dia mengatakan soal perizinan angkutan juga menjadi domainnya pihak provinsi, bukan kabupaten karena jalan yang digunakan merupakan jalan nasional atau jalan provinsi penghubung antar daerah.

BACA JUGA : Jalan HSU Hanya Kelas 3, Truk Semen Bisa Diarahkan Ke Jalan Kelanis, Naik Tongkang Ke Trisakti Banjarmasin

Bahkan, diakui Husairi, dalam rapat dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) HSU di Kantor Bupati HSU di Amuntai pada Selasa (14/12/2021) juga dibahas masalah kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan akibat jadi jalur perlintasan truk-truk pengangkut semen Conch. Bahkan, pihak Satlantas Polres HSU pun diinformasikan telah sering merazia dan menilang truk-truk semen Conch.

“Kalau jalan rusak tentu akan mengganggu aktivitas masyarakat, apalagi terkait dengan jalur perekonomian. Ya, misalkan ada pembatasan jumlah tonase yang diangkut truk semen itu sepenuhnya menjadi kewenangan Pemprov Kalsel, karena jalur yang dilintasi adalah jalan provinsi atau jalan nasional, walau pun berada di Kabupaten HSU atau kabupaten dan kota lain di Kalsel,” papar mantan anggota DPRD Kalsel ini.

BACA JUGA: Dilintasi Truk Jumbo Bikin Jalan Desa Pelampitan Amuntai Seperti Kubangan Kerbau

Husairi mengakui saat ini jelang tutup buku tahun anggaran 2021, setidaknya ada tiga persoalan yang dihadapi masyarakat HSU. Yakni soal kerusakan jalan dan jembatan akibat dilintasi truk bertonase besar, masalah banjir dan pasca-banjir sehingga masyarakat terdampak butuh bantuan sosial (bansos).

“Ini ditambah lagi angka vaksinasi Covid-19 di Kabupaten HSU juga tergolong rendah se-Kalsel. Saat ini, sementara baru tercapai sekitar 45 persen. Inilah kami akan terus menggenjot percepatan program vaksinasi,” pungkas Husairi.(jejakrekam)

Pencarian populer:semen
Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.