Pengurus MES Kalsel Resmi Dilantik, Usung Misi Perkuat Keuangan Berbasis Syariah

0

PENGURUS Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalimantan Selatan periode 1442-1446 Hijriyah dilantik secara virtual oleh Ketua MES Pusat Firdaus Zailani  di Kantor OJK Regional 9 Kalimantan, Jalan Achmad Yani Km 8,9 Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Senin (13/12/2021).

KETUA PW MES Kalsel H  Mairijani mengatakan, saat ini pemerintah sudah konsen terhadap ekonomi syariah. Hal itu bisa menjadi momentum bagi semua untuk bergotong royong untuk memajukan ekonomi syariah ke depan.

“Masyarakat mungkin masih banyak yang belum mendapat sosialisasi dan literasi tentang ekonomi keuangan syariah. Akhirnya, di antara mereka akhirnya terjebak pada pinjam pinjaman online (pinjol) atau pinjaman ilegal,” ucap Mairijani.

Ke depan, menurut dia, MES akan bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk bisa memberikan sosialisasi dan literasi kepada masyarakat.

“Ke depan, ada sarana pinjaman berbasis syariah, tetapi nanti bisa dimonitor bersama termasuk oleh MES Kalsel,” ucap Mairijani.

BACA : Potensi Ekonomi Syariah Menjanjikan, Senin Ini Pengurus Wilayah MES Kalsel Dilantik

Menurut dia, selama ini khususnya jamaah masjid dari sisi spiritual memiliki kekuatan. Hanya saja, kata Mairijani dari sisi ekonomi belum mendapat perhatian.

Ia menegaskan dalam adanya MES di Kalsel akan berupaya agar jamaah masjid bisa diangkat derajat perekonomian. Salah satunya dengan menjalin lerjasama dengan lembaga keuangan.

“Lewat dana CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan bisa digunakan untuk mengangkat perekonomian umat,” ucap Mairijani.

Bagi dia, sektor yang perlu didorong dengan sosialisasi dan literasi adalah keuangan syariah masyarakat. Sebab, masyarakat bisa paham apa saja ekonomi syariah itu. “Baru ketika mereka sudah kenal, kita arahkan untuk selalu bertransaksi dengan lembaga keuangan syariah,” katanya.

BACA JUGA : Bisnis Keuangan Syariah Masih Potensial untuk Dikembangkan di Kalsel

Menurut Mairijani, masyarakat Kalsel dikenal tinggi religiusitasnya. Sayangnya justru market share (ceruk pasar) keuangan syariah masih di bawah keuangan konvensional secara nasional.

“Makanya, kita perlu ke depan untuk gerak bersama memajukan perekonomian dan keuangan berbasis syariah,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.