Allahu Wahdah, Inya Mambari Kada Bawadah, Maambil Kada Bapadah

0

Oleh : Noorhalis Majid

JIKA Allah SWT memberi rezeki kepada hamba-Nya, pasti Ia limpahkan berapa pun tidak berbatas. Sebaliknya, bila Dia ingin mengambil, kapanpun tanpa ada yang mampu mencegah, akan ditarik kembali kepada-Nya.

KARENANYA, kita harus pandai bersyukur dan ridha atas segala ketentuan Allah SWT, Demikian makna Allahu wahdah inya mambari kada bawadah, maambil kada bapadah.

Allah Maha Pemberi, Dia memberi tiada berbatas, mengambil tanpa memberitahu, demikian artinya. Kesadaran akan Tuhan sebagai pemilik seluruh apa yang ada di muka bumi sangatlah penting, bahkan menjadi dasar dalam melihat segala yang terjadi, terutama menyangkut rezeki yang sudah diterima atau ditarik dari manusia.

Tanpa diduga, ada yang mendapat rejeki mudah sekali, bahkan banyak hingga menjadi kaya raya. Tapi, banyak pula rejeki tersebut seketika lenyap, tanpa mampu mencegahnya dan kemudian jatuh miskin.

Kesadaran tersebut menyebabkan ingat untuk senantiasa bersyukur saat menerima rezeki, dan ikhlas serta ridha ketika rejeki tersebut ditarik oleh Allah dalam berbagai cara dan bentuk.

BACA : Mereka yang Mengais Rezeki di Tengah Aksi Tolak Omnibus Law Banjarmasin

Bisa dibayangkan, bila tidak punya kesadaran seperti itu, mudah sombong saat mendapatkan rezeki, seolah semata-mata karena daya dan upayanya, tanpa ada campur tangan sang pemilik yang maha kuasa. Begitu pun ketika diambil, tidak pernah ikhlas, bahkan sibuk mencari kambing hitam untuk disalahkan.

Semua kesadaran itu lahir dari pengetahuan agama yang diamalkan dalam bentuk tindakan. Semakin berpengetahuan dan mengamalkannya, semakin pandai bersyukur dan ikhlas menerima apapun yang diberikan. Entah itu rezeki atau pun musibah, dengan cepat memulangkan segalanya pada ketentuan dan kehendak Allah SWT.

BACA JUGA : Bagi-Bagi Angpao, Menyisihkan Rezeki Berlebih dari Tahun Lalu

Ungkapan ini memberikan pelajaran bahwa agama juga diajarkan melalui kebudayaan, dan hal paling mendasar dari ajaran tersebut, soal kesadaran akan kekuasaan Allah yang mampu memberi dan mengambil yang sudah dimiliki. Bila Dia ingin, mudah saja memberi tanpa batas.

Begitu sebaliknya, kalau Ia berkehendak, dengan sekejap menarik segala yang sudah didapatkan. Karenanya, jangan sekali-kali bersikap sombong. Selalu bersyukur, pasti rezeki akan ditambah. Ikhlas serta ridha manakala menerima musibah, dengan sederhana kebudayaan berujar, Allahu wahdah Inya mambari kada bawadah, maambil kada bapadah.(jejakrekam)

Penulis adalah Pemerhati Budaya dan Bahasa Banjar

Staf Senior Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/12/13/allahu-wahdah-inya-mambari-kada-bawadah-maambil-kada-bapadah/
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.