Kisah Sekda Banjarmasin Ikhsan Budiman Jadi Mangkubumi Kerajaan Dacing Palinggam

0

BESAR di dunia teater kampus Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM), rupanya Ikhsan Budiman tak canggung lagi saat bermain peran dalam mamanda.

SAAT Forum Apresiasi Seni (FAS) Fakultas Hukum ULM dan Dewan Kesenian Banjarmasin menggeber mamanda di Audiotorium Prof Idham Zarkasi, Banjarmasin, Sabtu (11/12/2021) malam, Ikhsan Budiman berperan sebagai mangkubumi Kerajaan Dacing Palinggam.

Sebuah kerajaan yang makmur dengan raja bijaksana, Ikhsan Budiman cukup totalitas memainkan perannya sebagai mangkubumi alias perdana menteri.

Lakon dalam mamanda ini mengangkat alur cerita Mencari Tukang Racun mengkolaborasi antara pemain senior dari Sanggar Lawang dan junior dari FAS. Mereka pun tampak padu memainkan peran masing-masing.

BACA : Jabat Sekda Banjarmasin, Ikhsan Budiman Segera Koordinasikan SKPD Atasi Banjir Rob

“Alur cerita dalam mamanda ini mengambil judul Mencari Tukang Racun, mengangkat isu-isu hak asasi manusia (HAM) yang pernah terjadi di Indonesia,” kata Erman, sutradara Mamanda dari Sanggar Lawang kepada jejakrekam.com, Sabtu (11/12/2021) malam.

Menurut dia, tak hanya mengangkat isu terkait HAM, teater seni profesional dan kampus juga menampilkan 21 pemain. Agar suasana mencair dan lebih hidup dan menghibur penonton, Erman mengatakan teater tradisional ini juga menyuguhkan adegan dan dialog lucu antarpemain.

“Pesan moral yang diangkat dalam lakon ini adalah kekuasaan itu hanya milik orang besar saja, sedangkan orang-orang kecil selalu terzalimi,” ucap Erman.

BACA : Lestarikan WBTB, Disdikbud Balangan Gelar Workshop Mamanda

Sekda Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman saat memerankan Mangkubumi Kerajaan Dacing Palinggam di Mamanda FAS FH ULM dan Dewan Kesenian Banjarmasin.(Foto Asyikin)

Dalam pagelaran mamanda ini pun, Ikhsan Budiman bisa bermain sebagai orang nomor dua di pemerintahan Kerajaan Dacing Palinggam.

“Teman-teman mengundang kemarin, temanya mengangkat refleksi HAM. Ya, mengenang peristiwa HAM dulu dan sekarang,” kata Ikhsan Budiman. Beberapa teman seangkatan Ikhsan Budiman yang kini menggeluti profesi sebagai hakim, jaksa dan lainnya pun datang dalam ‘reuni’ FAS Fakultas Hukum ULM Banjarmasin.

BACA JUGA : Micky Hidayat Berorasi Budaya, Prosesi Pelantikan DK Banjarmasin ala ‘Raja’ Mamanda

Sekda Kota Banjarmasin ini mengatakan dirinya didaulat menjadi mangkubumi, karena dalam susunan pemain mamanda selalu ada raja, panglima, permaisuri hingga hadam, yang menjadi pangkat terendah.

“Saya dulu aktif di FAS Fakultas Hukum ULM. Kalau dihitung-hitung sudah hampir 20 tahun tidak lagi tampil. Manggung kali ini serasa mengingatkan memori dulu,” ucap mahasiswa FH ULM angkatan 1996 ini.

Sesuai visi-misi Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Arifin Noor, Ikhsan mengatakan pelestarian budaya Banjar seperti japin, panting, mamanda dan lainnya akan dikembangkan lebih intensif.

BACA JUGA : ‘Masuk Kotak’ di Tanbu, Besok Ikhsan Budiman Dilantik Jadi Sekda Kota Banjarmasin

“Ke depan, kita akan kembangkan dari tingkat SD dan SMP. Jangan sampai generasi penerus seni tradisi Banjar ini hilang. Harus ada penerusnya dari generasi ke generasi,” kata mantan Staf Ahli Bupati Tanah Bumbu ini.

Bagi Ikhsan, sebagai seniman teater tentu hal biasa jika dalam pentas seni atau sastra itu mengandung unsur kritik sosial. Namun, ada pula humor dan lainnya agar pesan moral dan sosial tersampaikan kepada para penonton. (jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2021/12/12/kisah-sekda-banjarmasin-ikhsan-budiman-jadi-mangkubumi-kerajaan-dacing-palinggam/
Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.