Optimis Mampu Penuhi MIM, Ini Tiga Strategi Dari Bank Kalsel

0

DIREKTUR Utama (Dirut) Bank Kalsel, Hanawijaya optimis mampu memenuhi modal inti minimum senilai Rp 3 Triliun pada 31 Desember 2024 sesuai Paraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

IAPUN mengungkapkan rencana dengan tiga strategi yang akan dilakukan untuk memenuhi kecukupan MIM tersebut dengan langkah deviden, revaluasi aset dan inbreng dalam bentuk aset. “Kami optimistis bisa memenuhi target MIM 3 triliun ini,” sebut Hanawijaya kepada wartawan.  

Kendati dirinya baru dilantik sebagai Dirut Bank Kalsel pada 4 Desember 2021, namun sejak 1 Juli 2021, dirinya telah diminta membantu penangani soal MIM.

Adapun strategi pertama, pihaknya minta dividen fee out atau pembayaran deviden sesuai Anggaran Dasar sebesar 60 persen dari laba bersih, dikembalikan lagi sebagai modal.

“Tapi deviden harus masuk dulu sebagai PAD lalu dikeluarkan lagi untuk tambahan modal. Itu lumayan dapat meningkatkan modal inti,” kata dia.

Strategi Kedua, pihaknya merevaluasi aset yang sudah ada sekarang, kantor pusat, kantor-kantor cabang. Semua itu sudah dihitung bisa menambah modalnya pemprov tanpa mengganggu APBD murni.

Strategi ketiga, pihaknya minta jika para pemegang saham kesulitan menyiapkan uang cash dari APBD, maka pihaknya menyiapkan juga inbreng dalam bentuk aset.

“Apa itu, misalnya, kami menaksir tanah yang tidak digunakan lagi untuk training center, kemudian di Banjarbaru kami siapkan plannya untuk menjadi arsip, karena kebutuhan arsip sangat besar sekali, membuat cabang kami kesulitan bekerja karena banyaknya dokumen-dokumen tersebut,” beber mantan Direktur Operasional Bank Jateng ini.

Upaya lain imbuh Hana, dirinya bersama tim sudah melakukan roadshow keseluruh bupati dan walikota se-Kalsel.

“Saya dan tim Bank Kalsel sudah roadshow ke seluruh bupati di kabupaten dan kota pemegang saham termasuk provinsi,” pungkas Hanawijaya.(jejakrekam)

Penulis Ipik G
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.