3 Tahun Kepemimpinan Duet Achmad Fikry-Syamsuri Arsyad, Gairah Keagamaan Makin Meningkat

0

TIGA tahun memimpin Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), duet Bupati H Achmad Fikry dan Wabup Syamsuri Arsyad, gairah kehidupan agama di daerah ini terus meningkat.

HAL ini sejalan dengan visi-misi Fikry-Syamsuri yang mengusung Sehati Plus Cinta terjabar dalam sejahtera dan produktif, cerdas inovatif teknologis dan agamis demi mewujudkan kesejahteraan dunia dan akhirat.

Dari sektor keagamaan, Pemkab HSS terbukti menjalin erat hubungan dengan elemen masyarakat keagamaan. Salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten HSS.

Dengan kerjasama yang apik, harmonis serta humanis, Bupati Achmad Fikry menegaskan bahwa setiap perencanaan pembangunan sebelumnya harus meminta petunjuk dan dan arahan dari para alim ulama.

Di antara program keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat adalah bantuan beasiswa untuk para santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.

BACA : MUI HSS Gelar Seleksi Calon Santri Penerima Beasiswa ke Yaman

Program ini pun tak lepas dari peran Ketua MUI HSS, almarhum H Muhammad Ridwan Baseri atau Guru Kapuh telah memberi saran kepada Bupati Fikry dalam menghadapi tantangan pendidikan agama Islam ke depan.

“Program beasiswa ini diharapkan bisa menghasilkan santri berkualitas yang bisa menularkan ilmu saat kembali ke masyarakat. Ini berkat pemahaman ilmu agama yang meningkat serta telah memahami pengetahuan teknologi,” ucap Bupati Fikry, dalam berbagai kesempatan.

Ketua MUI Kabupaten HSS, Dr H Diny Mahdany. (Foto Iwan Sanusi)

Ketua MUI Kabupaten HSS sekarang, Dr H Diny Mahdany memuji kerjasama dengan pemda selama ini sangat membantu program majelis.

“Apalagi dana hibah yang diberikan, terbilang sangat besar dibanding kabupaten lain yang ada di Kalimantan Selatan,” ucapnya.

BACA JUGA : Dibantu Biaya Pendidikan Rp 122 Juta, 15 Santri/Santriwati asal HSS Dikirim ke Tarim

Diny Mahdany menjelaskan dana hibah dari Pemkab HSS selama digunakan untuk pelatihan memandikan jenazah, bimbingan khatib dan imam, pembentukan para da’i yang ditugaskan untuk mensyiarkan Islam di desa-desa pedalaman. Khususnya selama ini dianggap minim keagamaan. Termasuk,banyak lagi kegiatan keagamaan lainnya.

“Ini semua berkat bantuan pemda di bawah H Achmad Fikry dan Syamsuri Arsyad,” tutur Diny.

Mengenai program da’i pedalaman ini, Ketua MUI HSS menerangkan bahwa untuk seleksi dan evaluasi para da’i rutin dilaksanakan setiap tahun. Bahkan, setiap dua bulan sekali. Bahkan, dari pihak MUI rutin mengunjungi para da’i yang melaksanakan tugasnya di desa-desa terpencil minim keagamaan.

Khususus untuk pesantren di Rutan Kelas IIB Kandangan,  Ketua MUI HSS berharap agar keberadaan bisa menjadi pesantren mandiri yang memiliki kekuatan hukum atau legalitas.

BACA JUGA : Bekali Ilmu Agama, Baznas HSS Hadiahkan Alquran dan Buku Islam ke Rutan Kandangan

“Seperti adanya yayasan tersendiri agar jika nanti adaperubahan kepemimpinan maka pesantren tersebut bisa terus dilaksanakan,” ujarnya.

Mengenai bantuan beasiswa, Diny berharap nanti dibuatkan dalam bentuk peraturan daerah (perda) sebagai payung hukum.

“Jadi, siapa pun nanti yang memimpin HSS,  program ini akan bisa terus berjalan udemi kemaslahatan masyarakat HSS yang mayoritas memeluk Islam,” imbuh Diny.(jejakrekam)

Penulis Iwan Sanusi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.