EMPAT kali mengalami banjir dalam setahun ini, bahkan saat ini kondisi kian parah, membuat Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Aulia Oktafiandi ambil langkah cepat.
BUPATI Aulia menetapkan Kabupaten HST dalam status tanggap darurat bencana alam (banjir) terhitung sejak 28 November hingga 5 Desember 2021.
Dalam video pendek diterima jejakrekam.com, di Posko Penanggulanggan Bencana Banjir di Desa Mandingin, Barabai, Minggu (28/11/2021) malam, didampingi Sekda HST Muhammad Yani dan Kapolres HST AKBP Sigit Hariyadi, Bupati Aulia menetapkan status itu karena kondisi debit air terus meningkat. Terutama untuk kawasan Barabai dan sekitarnya.
“Mengingat debit air terus naik. Sudah banyak warga yang terisolir akibat banjir, serta butuh bantuan. Saya atas nama Bupati HST menyatakan status tanggap darurat untuk wilayah HST,” kata mantan anggota DPRD Kalsel dari Gerindra ini.
BACA : HST Hitung Total Kerugian Banjir Capai Rp 151 Miliar, Ini Analisis dari UGM
Status tanggap darurat bencana alam (banjir) ditegaskan Bupati HST ini berlaku sejak 28 November hingga tujuh hari ke depan.
“Saya harap seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab HST mulai bergerak dan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) HST untuk menyelamatkan warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten HST Budi Haryanto mengakui kondisi jembatan darurat yang baru saja dibangun menghubungkan Desa Alat dan Desa Alat Seberang di Kecamatan Hantakan, kembali diterjang banjir.
BACA JUGA : HST Darurat Banjir, Debit Air Sungai di Pegunungan Meratus Sudah Capai 4 Meter
Selain itu, Budi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Basarnas, TNI dan Polri membangun Posko Induk di Stadion Mandingin, Barabai.
“Kami juga mengevakuasi keluarga besar KH Muhammad Bakhiet (Guru Bakhiet) di Pondok Pesantren Nurul Muhibin yang ikut terendam,” kata Budi.
BACA JUGA : Banjir Barabai dan Sekitarnya Tak Terulang Lagi, Ini Solusi dari Eks Wabup HST
Begitu pula, warga yang ada di rumah Bidan Hj Mardiah di Desa Mandingin. Kemudian, warga Sungai Tabuk dan Padawangan juga turut dievakuasi personel dan relawan gabungan.
“Untuk kondisi banjir di Desa Batang Alai Selatan, tepatnya di Kelurahan Birayang RT 01 RW 01 telah menggenangi sebanyak 40 buah. Ada 32 kepala keluarga dengan 95 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai 120 meter,” pungkas Budi.(jejakrekam)