Pegang Kendali Demokrat, Ibnu Sina Dinilai Mainkan Posisi Tawar di Pilgub Kalsel 2024

0

IBNU Sina dinilai telah memainkan catur politik jelang pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Selatan pada 2024 mendatang. Ini setelah, Walikota Banjarmasin merebut kursi Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan.

HAL ini diungkap pengamat politik dari Pusat Studi Politik dan Kebijakan Publik Banjarmasin, Dr Muhammad Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Sabtu (27/11/2021).

Hadirnya Ibnu Sina yang awalnya merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Partai Demokrat dikatakan Uhaib sudah bisa dibaca, bukan hanya sebagai kendaraan politik saat pencalonan dirinya sebagai walikota pada Pilwali Banjarmasin 2020 lalu.

“Bukan sekadar itu. Ibnu Sina tengah merangkai karier politik melalui Partai Demokrat, setelah dia tak mendapat dukungan dari PKS yang telah membesarkan nama atau dibebaskan dari partai dakwah ini,” kata akademisi FISIP Uniska Muhammad Arsyad Al Banjary ini.

BACA : Veni, Vidi, Visi ala Ibnu Sina; Ketua DPD Partai Demokrat Kalsel Pilihan AHY

Uhaib mengungkapkan dengan nakhoda baru di bawah komando Ibnu Sina di Partai Demokrat, maka akan terjadi fragmentasi dukungan politik, khususnya di akar rumput PKS.

Menurut Uhaib, Ibnu Sina merupakan elite PKS bahkan pernah menjabat ketua wilayah partai reinkarnasi Partai Keadilan itu. Bahkan, beberapa kali duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kalsel melalui ‘perahu’ PKS.

“Fragmentasi atau belahan itu terlihat saat jelang Pilwali Banjarmasin, ketika PKS ternyata tak mengusung Ibnu Sina maju mencalon. Akhirnya, Ibnu Sina butuh perahu baru. Itu disambut Partai Demokrat,” tutur Uhaib.

Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini mengatakan langkah politik Ibnu Sina mencalon bahkan didukung mayoritas pemegang suara dalam Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Demokrat Kalsel pada medio September 2021 lalu, bisa mengalahkan petahana; Rusian.

BACA JUGA : Didukung 8 DPC, Ibnu Sina Incar Ketua Demokrat Kalsel, Rusian : Bersaing dengan Saya!

“Padahal, Rusian dikenal sebagai kader Demokrat yang lama berkiprah di partai itu. Bahkan, pernah menjabat Ketua DPRD Banjarmasin, membuktikan Ibnu Sina sudah menancapkan pengaruhnya di partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu. Ya, posisi tawar Ibnu Sina untuk meraih posisi ketua, tidak lepas dari pertimbangan jabatannya sebagai Walikota Banjarmasin dua periode,” papar Uhaib.

Pengamat politik FISIP Uniska MAB, Dr Muhammad Uhaib As’ad (Foto Dokumentasi Jejakrekam.com)

Menurut dia, kini ketika kendali Partai Demokrat di Kalsel di tangan Ibnu Sina, apakah nanti bisa membawa kejayaan lagi seperti Pemilu 2009 pada Pemilu 2024, tentu banyak faktor yang memengaruhinya.

“Seperti saya katakan tadi, Ibnu Sina bermain catur. Ya, setidaknya punya posisi tawar atau bargaining position jelang Pilgub Kalsel 2024 mendatang. Ya, setidaknya lewat Demokrat, Ibnu Sina bisa menjadi bakal calon wakil gubernur atau bisa jadi mencalon gubernur,” urai Uhaib.

BACA JUGA : Ibnu Sina Diumumkan Berlabuh ke Partai Demokrat

Dia mengungkapkan posisi Ibnu Sina di Demokrat harus bisa merangkul kekuataan basis massanya di PKS guna dilebur ke partai baru yang dipimpin.

Sayangnya, menurut Uhaib, kader-kader PKS seangkatan Ibnu Sina justru membentuk atau bergabung ke parpol baru bernama Partai Gelora. Inilah yang dikatakan Uhaib sebagai fragmentasi politik akan terjadi di basis massa PKS.

“Apakah nanti akar rumput PKS yang sudah lama dibina Ibnu Sina bisa ditarik ke Demokrat, tentu butuh kepiawaian. Apalagi, dari amatan saya justru PKS lebih kritis terhadap kepemimpinan Ibnu Sina sebagai orang nomor satu di Balai Kota, terutama di DPRD Banjarmasin. Ini membuktikan hubungan Ibnu Sina dengan PKS tidak baik-baik juga,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.