Pulau Bakut Destinasi Wisata Yang Asyik Untuk Liburan

0

SIAPA yang tak tahu Jembatan Barito? Jembatan ikonik tersebut melintang di atas Sungai Barito dan memiliki panjang 1.082 meter. Diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1997.

JEMBATAN tersebut pernah tercatat dalam rekor Muri sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia, dan merupakan akses jalan Trans Kalimantan dari Banjarmasin ke Palangkaraya serta sebaliknya.

Berlokasi di Kabupaten Barito Kuala, jembatan ini juga sering disebut sebagai Jembatan Pulau Bakut, karena merujuk pada pulau kecil yang ada di bawahnya.

Pulau Bakut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kalimantan Selatan dan sekitarnya, karena menawarkan pemandangan indah dan udara segar. Berada di tengah sungai terbesar dan terpanjang di Kalimantan Selatan, cocok sekali menjadi tempat untuk bersantai dan asyik saat liburan.

BACA: Siraturahmi TNI dan Pers Di Taman Wisata Alam Pulau Bakut

Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Kalimantan Selatan, Nikmat Hakim Pasaribu mengatakan, sejak Tahun 2018 Pulau Bakut jadikan Taman Wisata Alam. “Pulau ini mayoritas vegetasinya berjenis mangrove, ditambah satwa jenis primata Bekantan 200 ekor,” ujarnya kepada Jejakrekam.com, Kamis (25/11/2021).

Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut sebelumnya sempat tutup hampir satu setengah tahun karena pandemi covid-19. “Sesuai edaran dari BKSDA Provinsi Kalimantan Selatan, sejak 4 Oktober 2021 lalu objek wisata ini sudah buka kembali, dan siap menyambut kunjungan wisatawan,” bebernya.

TWA Pulau Bakut ini menempati lahan seluas 15,58 hektare dan berada di bawah Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Taman wisata alam ini termasuk dalam tipe ekosistem hutan bakau riverine dengan ciri khas berupa lantai hutan tergenang air yang dipengaruhi oleh pasang-surutnya air sungai.

BACA JUGA: Pulau Bakut, Delta Membelah Sungai Barito, Pulaunya Monyet Belanda

Di pulau ini sudah banyak fasilitas yang dibangun, seperti mushola, kamar kecil, gazebo. Bahkan pulau ini biasa jadi spot foto dengan latar belakang hutan yang hijau.

Pulau Bakut juga memiliki menara pandang setinggi 18 meter untuk menikmati keindahan alam di sekitarnya, termasuk pemandangan Sungai Barito, Jembatan Barito, dan hamparan hutan bakau.

Karena lokasinya ada di tengah sungai, pengunjung yang ingin ke Pulau Bakut harus naik kelotok dengan tarif Rp 10 ribu untuk pulang pergi.

“Untuk tiket masuk, pengunjung lokal pada hari kerja dikenakan Rp 10.000, sedangkan hari libur Rp 12.000. Sementara untuk turis mancanegara, saat hari kerja Rp 100 ribu dan hari libur Rp 150 ribu. Setiap harinya buka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WITA terkecuali untuk hari Jumat, libur,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.