PGRI Banjarmasin Perjuangkan Nasib Guru Honorer Puluhan Mengabdi Jadi PNS

0

SUDAH puluhan tahun mengabdi sebagai pendidik di sekolah, ternyata nasib guru honorer tak beranjak membaik. Harapan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seakan pupus.

INI pula yang dirasakan para anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Banjarmasin. Saat ini, para guru honorer yang mengabdi di atas 10 tahun lebih, belum bsia diangkat menjadi PNS.

Untuk itu, Ketua PGRI Kota Banjarmasin Zul Azhar mengatakan organisasinya pun mendorong agar para guru honorer bisa mengikuti Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Rekan-rekan yang masih sebagai tenaga honorer, kita upayakan untuk memasuki PPPK. Sudah beberapa persen, sebagian mereka telah mendaftarkan dan bahkan sudah ada yang lolos, namun belum di-SK-kan. Bagi yang belum lolos masih ada gelombang kedua,” ungkap Zul Azhar kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (25/11/2021).

BACA : Seleksi Pegawai P3K, Komisi IV DPRD Banjarmasin Minta Prioritaskan Guru Honorer

Zul berharap bagi seorang guru yang sudah mengabdi 10 tahun lebih, bisa disikapi pemerintah dengan tidak lagi menerapkan seleksi.

Menurutnya, layak seorang guru yang sudah lama mengabdi terlebih usianya yang cukup jauh itu diberi keistimewaan agar tidak mengikuti tes lagi. “Kami selalu berharap dan selalu berjuang, supaya itu menjadi atensi bersama untuk kemajuan guru,” pungkasnya.

BACA JUGA : Lebih 15 Tahun Ngajar, Ribuan Guru Honorer di Banjarmasin Diusulkan jadi PPPK

Sekretaris Umum PGRI Banjarmasin, Herlianur Pahdi saat menjadi narasumber dari Konferensi Kerja I di Balai Kota Banjarmasin, turut membekali para pengurus PGRI Kota Banjarmasin. Ini demi kemajuan organisasi terkait SIK ASIK (Sistem informasi keuangan dan aplikasi sistem informasi keanggotaan).

“Pada 2022 nanti, kami bakal mengundang para operator-operator SIK ASIK antar cabangnya. Berdasarkan informasi baru, ada SIK baru yang bakal dikenalkan terkait database. Upaya memudahkan dalam menginput data keanggotaan, yang tidak aktif dan baru bergabung,” kata Pahdi.

BACA JUGA : Ibnu Sina Komitmen Perjuangkan Nasib Guru Honorer TK di Banjarmasin

Pahdi menanggapi soal iuran maka proses pengorganisasian dalam keuangan harus memasukkan ke aplikasi tersebut. Sebelum itu, menurut dia, perlu adanya penelusuran untuk organisir keuangan pengurus PGRI Banjarmasin.

“Tambahan, kita juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga internasional, salah satunya yaitu UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization),” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Rahim Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.