Merasa Perusahaan Diskriminatif, 2 Serikat Pekerja di PT SIS Berencana Gelar Aksi Akbar

0

KASUS ketenagakerjaan berupa dugaan diskriminasi upah yang dilakukan PT Saptaindra Sejati (SIS) Admo terhadap para karyawannya berbuntut pada rencana aksi mogok kerja.

AKSI mogok ini rencananya akan digalang oleh dua serikat pekerja, yakni Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi, dan Umum (FSP KEP) serta Serikat Pekerja Mandiri (SPM) SIS Admo.

Sebelumnya, Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) FSP KEP SIS Admo, Muhammad Riyadi mengatakan dalam masalah diskriminasi upah ini, pihaknya telah menempuh dua jalur perundingan dengan manajemen PT. SIS Admo yakni perundingan bipartit dan tripartit.

“Dua jalur perundingan tersebut tidak ada titik temu, karena kami sepakat akan menggelar demo besar-besaran,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).

BACA JUGA: Merasa Ada Diskriminasi Upah, Buruh PT SIS Melapor ke Disnaker Tabalong

Menurutnya, FSP KEP telah mencapai kesepakatan dengan kawan di SPM untuk berjuang bersama dalam mengatasi adanya diskriminasi upah ini.

Dalam demo nanti, sedikitnya 1.900 pekerja di bawah PUK SP KEP SIS Admo akan turun. Pihaknya masih merundingkan kapan waktu pasti pelaksanaan aksi tersebut.

BACA JUGA: Tolak Anjuran Disnaker Tabalong, FSP KEP Bersiap Gugat PT SIS ke PHI

Senada, Ketua SPM SIS Admo, Edy Nuryanto membenarkan akan menggelar demo besar-besaran bersama kawan-kawan SP KEP. ” Kita akan turunkan pekerja sedikitnya 2000 orang,” ujarnya.

Dan jumlah tersebut merupakan jumlah minimal, karena kawan pekerja yang tidal berserikat juga akan turun dalam demo itu nanti. “Jadi dalam demo nanti diperkirakan akan melibatkan 4000 lebih pekerja,” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan adanya demo, ada penyelesaian terkait permasalahan diskriminasi upah yang terjadi di PT SIS Admo.

Sebelumnya, para pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi, Pertambangan, Minyak Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) dan Serikat Pekerja Mandiri (SPM) SIS Admo itu menyampaikan keluhan soal upah. Mereka merasa mengalami diskriminasi bayaran di lingkungan kerja PT SIS. (jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.