Ahsani Fauzan : Pembahasan Anggaran Sebagai Tolak Ukur Kematangan Perencanaan

0

DPRD Kabupaten Balangan bersama Pemkab Balangan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tengah menggelar pembahasan anggaran untuk tahun anggaran (TA) 2022.

PROSES pembahasan anggaran bersama ini, menurut Ketua DPRD Balangan Ahsani Fauzan merupakan bagian dari proses pembahasan atau pembentukan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Balangan Tahun Anggaran 2022.

Pembahasan APBD TA 2022 sendiri, kata Fauzan, dimulai dari penyampaian nota keuangan oleh bupati, lalu pemandangan umum fraksi, jawaban bupati atas pemandangan umum fraksi.

“Kemudian, rapat kerja komisi dan mitra kerja, rapat komisi, rapat internal, hingga penyampaian pendapat akhir fraksi. Lalu nanti kemudian, kita akan mengambil keputusan terhadap ranperda APBD Kabupaten Balangan TA 2022 yang sudah dibahas bersama eksekutif dan legislatif,” ucap Ahsani Fauzan, Rabu (24/11/2021).

BACA : Bersama SKPD, DPRD Balangan Bahas Anggaran 2022

Disisi lain, menurut Politisi Partai Golkar ini, tahapan pembahasan anggaran ini penting, karena melalui mekanisme inilah kematangan perencanaan anggaran bisa dilihat.

Sehingga nantinya, lanjut Fauzan, dengan mekanisme pembahasan bersama ini diharapkan akan meningkatkan kualitas APBD yang dihasilkan.

Di sisi lain, menurut Fauzan, ketika anggaran telah disusun ine unit proses perencanaan yang baik sehingga berfungsi sebagai alat perencanaan maka anggaran itu juga akan berfungsi sebagai alat pengendalian yang baik.

BACA JUGA : DPRD Balangan Memfasilitasi Penyelesaian Sengketa Tanah Antara Warga dan PT Balangan Coal

“Anggaran juga nantinya bisa berfungsi sebagai alat pengendalian, dimana karena memiliki indikator kinerja yang jelas, mekanisme pelaporan realisasi dan malisis yang memadai, dan revisi anggaran yang tepat,” tegasnya.

Sedangkan Bupati Balangan H Abdul Hadi sebelumnya menyampaikan, tidak semua masalah bisa diselesaikan dalam waktu singkat, apalagi masa periode kepemimpinan pihaknya yang efektif hanya empat tahun.

“Oleh karena itu, kami harus memilah mana yang paling penting dari semua hal yang penting. Mana yang memang berkaitan dengan hajat hidup masyarakat Balangan, itulah yang menjadi top prioritas kami. semua program kerja dalam mewujudkan visi-misi kami adalah sebuah proses, never ending goals, bukan pekerjaan sekali jadi. Sebuah kegiatan jangka panjang,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.