Cetak Sastrawan Muda, Irma Suryani Didik Siswi Jurusan Komputer SMKN 1 Gambut

0

PENYAIR perempuan Banua, Irma Suryani terus mengasah anak asuhnya agar bisa mendalami dunia sastra Kalimantan Selatan, khususnya puisi berbahasa Banjar.

TAK mengherankan, berkat tangan dinginnya, dua siswi SMK Negeri 1 Gambut; Gita Fadhila dan Anggriani bisa merebut tropi dalam baca puisi virtual berbahasa Banjar di Piala Paman Birin 2021.

Guru SMKN 1 Gambut ini mengaku bangga dengan kedua anak didiknya bisa merebut posisi bergengsi, meski belum juara satu atau runner up.

Bagi Irma Suryadi, lewat baca puisi bahasa Banjar, tentu perlu waktu dalam menyeleksi beberapa siswi di kelas. Khususnya di SMKN 1 Gambut.

“Awalnya saat menerima poster lomba itu, langsung saya bagikan ke pembina kesiswaan. Lalu, mereka memposting ke grup siswa di beberapa kelas. Ternyata, hanya ada tiga siswa yang mendaftar,” cerita Irma kepada jejakrekam.com, Sabtu (20/11/2021).

BACA : Irma Suryani, Deklamatris Banjarbaru Harumkan Banua di Satu Dekade Rendra

Proses pembinaan, diakui Irma, hanya lewat video yang dikirimkan siswi dengan beberapa teks yang dibacakannya. Kemudian, dia mengajak diskusi bersama siswinya itu demi menemukan kecocokan dalam karya puisi yang dibawakannya tersebut. “Akhirnya menemukan satu puisi dengan karakter mereka masing-masing,” ujar Irma.

Menurut Irmam, ada ketentuan di poster yang disebarkan itu memuat keterangan bahwa kewajiban peserta harus menghadiri acara saat meraih penghargaan tersebut.

Akhirnya, Irma mengakui ada satu siswa di SMKN 1 Gambut memilih mengundurkan diri. “Cuma dua yang bersedia dan memberikan rekaman video ke panitia,” ungkap Irma.

BACA JUGA : 47 Penyair Lintas Tiga Negara, Semarakkan Hari Puisi Internasional

Walau telah menang, Irma berpesan agar para siswa tidak cepat puas dengan hasil yang diterima saat ini. Menurut dia, banyak catatan dan pembelajaran agar mengasah lebih baik lagi dalam penampilan yang sudah diberikan tersebut.

“Aku merasa seperti artikulasi masih banyak bermasalah, tempoa masih babak belur. Dan penghayatannya masih santai banget gitu,” tutur guru bahasa Inggris itu.

Irma merasa belum maksimal memberikan pelatihan di tengah kesibukannya. Namun, Irma mengatakan tetap bangga dengan hasil kedua siswinya dapat meraih juara.

“Kami berangkat bertiga saat pengumuman, eh kaget saja mereka masuk deretan juara. Mereka kedua-duanya berasal dari kelas 11 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 1 Gambut,” ucap Irma.

BACA JUGA : Kenangan Persahabatan Sastrawan Hijaz Yamani dan Subagio Sastrowardoyo

Jika pandemi Covid-19 berakhir nanti, Irma berjanji ingin melatih para siswa agar bisa tampil lebih maksimal. Apalagi sebagai guru, Irma merasa turut bertanggungjawab di sekolah.

“Ada tanggung jawab moral sebagai penyair atau pembaca puisi dalam membina generasi di Kalsel untuk menggeluti dunia sastra,” beber Irma.

Menurut dia, tidak hanya sekadar mencetak para pembaca puisi, tapi harus melahirkan generasi sastrawan Banua, demi transfer ilmu dan menjaga warisan kebudayaan di Kalimantan Selatan.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.