Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Banjarmasin Mulai Merangkak Naik

0

KENAIKAN harga minyak goreng curah dan kemasan pabrik terjadi di sejumlah pasar di Banjarmasin. Awalnya selisih harga Rp 1.000 naik menjadi Rp 2.000 per liter.

SEJUMLAH pedagang sembako di kawasan Pasar Lima dan Pasar Harum Manis Banjarmasin mengakui ada kenaikan harga minyak goreng curah maupun minyak goreng kemasan pabrik di pasaran, beberapa pekan terakhir.

“Untuk harga minyak curah di tingkat eceran maupun partaian memang tak seberapa berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per liter. Begitu pula, minyak goreng kemasan harganya naik dari sebelumnya Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu per liter,” ungkap Iberamsyah, pedagang sembako di Pasar Lima Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Kamis (18/11/2021).

Ia mengakui beberapa pelanggan mengeluhkan adanya kenaikan harga minyak goreng, terutama untuk pelaku usaha kuliner atau pemilik rumah makan di Banjarmasin.

BACA : Diminta Tutup 4 Hari Setelah Lebaran, Pedagang Pasar Tradisional Tanggapi Biasa Saja

Iberamsyah mengungkapkan untuk minyak goreng curah biasanya diolah dari rumahan. Sedangkan, minyak goreng dalam kemasan buatan pabrik kelapa sawit.

“Selisih harga Rp 2.000 per liter untuk minyak goreng kemasan memang dirasakan para pembeli. Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya mengambil untung sedikit, karena dari agennya sudah naik,” kata Iberamsyah.

Menurut dia, kebanyakan pembeli dari jumlah besar datang dari luar Banjarmasin seperti Kuala Kapuas dan Palangka Raya di Kalimantan Tengah serta Kandangan, Barabai dan daerah lainnya di Kalimantan Selatan.

“Walau harga naik Rp 2.000 per liter, namun tidak memengaruhi omzet penjualan. Sebab, saat ini, kondisi perekonomian masyarakat mulai pulih setelah lama dilanda pandemi Covid-19,” kata Iberamsyah.

BACA JUGA : Pasar Tradisional di Banjarmasin Terkesan Kumuh, Mengapa Tak Bisa Tertata Apik? Ini Sorotan Ananda

Hal serupa juga dialami Muhammad Nasir. Pedagang sembako di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin mengakui ada kenaikan harga minyak goreng baik curah maupun kemasan.

“Kenaikan harga berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per liter baik minyak goreng curah maupun kemasan. Tapi, namanya minyak goreng menjadi kebutuhan pokok sekarang, harga naik segitu tidak terlalu diperdulikan pembeli,” tutur Nasir.

BACA JUGA : Sumbang Ratusan Kasus Covid-19, Penerapan Protokol Kesehatan Dipertegas di Pasar Tradisional

Dibanding kualitas, Nasir mengakui para pembeli kebanyakan membeli minyak goreng kemasan, karena lebih jernih dan terjamin kualitasnya.

“Kalau untuk rumah tangga atau pemilik rumah makan dan lainnya lebih memilik minyak goreng kemasan dari berbagai merek. Sedangkan untuk penjual gorengan di pinggir jalan, kebanyakan beli minyak goreng curah karena selisih harganya cukup lumayan dibanding minyak goreng kemasan,” tutur Nasir.(jejakrekam)

Pencarian populer:toko minyak goreng grosir banjarmasin
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.