Gelar Tahlilan dan Doa, Mahasiswa Kalsel Desak Kasus Jurkani Diusut Tuntas

0

TAHLILAN dan silaturahmi sekaligus doa tolak bala bersama untuk mengenang meninggalnya advokat Jurkani digelar di Sekretariat Banjar Public Initiative (BPI), Komplek Kayutangi 2, Banjarmasin, Rabu (17/11/2021) malam.

DOA bersama ini juga dihadiri keluarga dan kerabat almarhum Jurkani, aktivis, hingga elemen mahasiswa baik secara online maupun offline.

Ada kisah duka diungkapkan perwakilan kerabat almarhum Jurkani yang menjadi korban keganasan oknum diduga petambang ilegal di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu pada Jumat (22/10/2021) sekitar pukul 17.45 Wita.

Hingga, pihak keluarga pun telah menyerahkan hak kuasa kepada sejumlah advokat untuk mengawal kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan terbunuhnya almarhum Jurkani. Walau pun korban sempat dirawat intensif di Hospital Mitra Ciputra Banjarmasin.

BACA : Diinfokan Sakit, Saksi Kunci Kasus Penganiayaan Advokat Jurkani Urung Diperiksa

Tahlilan dan pembacaan doa tolak bala usai shalat Maghrib berjamaah ini juga menyikapi beragam bencana yang dialami Kalimantan Selatan, terutama banjir juga jadi pembahasan dalam acara tersebut.

Presiden Mahasiswa Uniska Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary, Zikri Nur Abadi turut bersuara terhadap kasus yang dialami almarhum Jurkani.

“Kami ikut doa bersama dan tahlilan ini sebagai bentuk empati kami terhadap almarhum Jurkani. Seorang advokat yang menjadi korban dan mengenang perjuangan almarhum,” kata Zikri Nur Abadi kepada awak media, Rabu (17/11/2021) malam.

BACA JUGA: Ditangkap Saat Mabuk, Dua Pelaku Pembacok Advokat Jurkani Diringkus Tim Gabungan

Dia pun mendesak agar aparat kepolisian bisa mengusut tuntas kasus penganiayaan berat yang telah mengakibatkan advokat Jurkani menjadi korbannya.

“Kasus yang dialami almarhum Jurkani merupakan bentuk kearogansian oligarki pertambangan di Kalsel,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi Uniska MAB ini.

BACA JUGA : Jurkani, Lawyer Tambang Korban Penganiayaan di Angsana Meninggal Dunia

Menurut Zikri, elemen mahasiswa siap bergerak dan mengadvokasi kasus penganiayaan berat terhadap almarhum Jurkani.

“Kami akan sosialisasikan kasus ini sebagai gerakan bersama di Kalimantan Selatan. Apalagi, kasus ini merupakan duka mendalam untuk masyarakat Kalsel yang merindukan keadilan hadir di Banua,” kata Zikri.

Zikri memastikan elemen mahasiswa pun mendukung bahkan ikut tergabung dalam mengawal kasus itu. Hal ini dilakoni agar keluarga besar almarhum Jurkani benar-benar mendapat keadilan.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.