Banjir Barabai dan Sekitarnya Tak Terulang Lagi, Ini Solusi dari Eks Wabup HST

0

BANJIR yang melanda Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) meluas sejak Senin (15/11/2021) hingga Selasa (16/11/2021) ini. Walau sebagian wilayah dilaporkan air sudah berangsur-angsur surut.

BEBERAPA kecamatan di Kabupaten HST terdampak banjir dilaporkan juga meluas. Bahkan, Selasa (16/11/2021), air masih merendam beberapa kawasan.  

Seperti di Kecamatan Barabai yang terparah, air merendam beberapa kawasan seperti Jalan Hevea, Jalan Tri Kesuma, Jalan Kitun Raya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan SMP, Jalan Kantor Golkar HST, Lapangan Pelajar, Munti Raya, Komplek Beringin (Kodim). Kemudian, banjir juga melanda Kelurahan Benawa Tengah, Barabai Utara, Barabai Barat, Barabai Timur dan Barabai Selatan.

Sementara untuk di Kecamatan Batang Alai Utara (Batara) terjadi di kawasan Ilung Pasar Lama. Di Kecamatan Haruyan terdapat dua lokasi Haruyan Seberangan dan Teluk Masjid. Sedangkan di Kecamatan Batu Benawa terjadi di Aluan Mati dan Aluan Sumur dan Kecamatan Pandawan terkonsentrasi di Desa Masiraan dan Jaranih dengan ketinggian air dari 30 hingga 75 centimeter.

BACA : Banjir Selutut Orang Dewasa, Warga Lansia dan Sakit Dievakuasi ke Gedung Juang Barabai

Dalam laporan BPBD HST, banjir yang melanda Barabai dan sekitarnya akibat luapan air sungai dari daerah Pegunungan Meratus, sehinga menyerbu kawasan dataran rendah.

Untuk menangani korban terdampak banjir, Pemkab HST melalui Tagana Dinsos membuka dapur umum di Stadion Mandingin. Titik pengungsian pun ada di SMAN 1 Barabai, MAN 1 Barabai, Masjid Sulaha dan sebagian rumah warga yang relatif aman dari serbuan banjir.

Kondisi kedalaman air akibat serbuan banjir di perkampungan di Kota Barabai. (Foto Istimewa)

Mantan Wakil Bupati HST Berry Nahdian Forqan mengaku prihatin atas musibah banjir yang kembali dialami warga HST.

“Semoga saja tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang parah,” kata Berry kepada jejakrekam.com, Selasa (16/11/2021).

BACA JUGA : Air Sungai Hantakan Meluap, Barabai Diserbu Banjir, HST Tetapkan Siaga 1

Dalam catatan Berry, banjir yang terus terulang dan akan terus kembali disebabkan beberapa hal. Mantan Direktur Eksekutif Walhi Nasional ini mengungkapkan kondisi tutupan hutan di hulu sepanjang sungai-sungai yang melewati dan menuju Kota Barabai sebagian besar telah gundul.

“Penggundulan hutan ini akibat akumulasi dari berbagai aktivitas penebangan (logging) maupun pembukaan lahan di daerah yang punya kemiringan curam,” papar Berry.

Sekretaris PWNU Kalsel ini menyebut hal itu semakin diperparah setelah terdapat tebing-tebing longsor, akibat banjir terdahulu dan pendangkalan sungai.

“Sedangkan, di bagian hilir rawa-rawa resapan air juga mengalami perubahan fungsi, sehingga kurang mampu lagi menampung dan menyerap air,” urai Berry.

BACA JUGA : Waspada Banjir, Longsor dan Angin Kencang, HST Tetapkan Status Siaga Bencana

Persoalan yang dihadapi  Kota Barabai dan sekitarnya diakui Berry adalah desain pembangunan kota dan kawasan yang kurang memperhatikan tata air. Misalkan, jalan lingkar yang disebut warga dengan jalan tol  cenderung menjadi penghambat lajunya aliran air, sehingga dampaknya kota semakin lama terendam.

“Teknik pembangunan dengan menguruk tanah atau daerah resapan turut jadi penyebab. Dengan membaca kondisi ini, maka ke depan solusi perbaikan tata lingkungan dan mengembalikan tutupan hutan harus dilakukan segera,” tegas Berry.

Hal itu, menurut dia, bisa dengan melakukan rekayasa dengan sangat hati-hati seperti pembuatan embung.

“Paradigma banjir mesti dilawan dan juga harus diubah. Ini agar warga HST mampu ‘berkawan’ dengan bencana agar dapat terhindar dari dampak buruknya berupa korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi yang parah,” papar Berry.

Menurut dia, sudah saatnya warga HST membangun pengetahuan dan kesadaran manajemen pengelolaan bencana.

Di samping itu, kata Berry, pemerintah daerah mesti punya early warning system dan manajemen penanggulangan yang terpadu dan terintegrasi dengan masyarakat.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.